"Ya, seenggaknya ketika lu berhadapan dengan Tuhan lu bisa bilang sebelum lompat lu melibatkan dirinya, barangkali dia akan memaafkan lo"
"Maaf, gua ga tau siapa lo tapi gua ga ngerti maksud lo" jelas Rendi "Gua ini mau bunuh diri, ini juga gara-gara Tuhan yang ga adil atas nasib hidup gua di dunia ini"
"Lu yakin?"
Rendi heran dengan pertanyaan Pria berkacamata itu.
"seberapa sering lu melibatkan Tuhan dalam keseharian lo? Seberapa sering lu berterima kasih pada Tuhan lo? Seberapa sering lo berprasangka baik pada Tuhan lo atas semua cobaan yang dia berikan?"
Rendi termenung sejenak.
"Hahaha sudah kuduga reaksi lu seperti itu" ucap Pria berkacamata.
"Gua ga ngerti maksud lo, gua cuman udah cape sama hidup ini, gua putus asa sama hidup gua sendiri, Tuhan ga pernah nolong gua, Tuhan ga pernah mengasihi dan menyayangi gua" Rendi membentak Pria berkacamata.
"Gua tau lu putus asa, semua orang yang lompat di jembatan ini juga begitu. Tapi yang pasti, sangkaan lo pada Tuhan yang ga kasih sayang ke lo itu salah besar" Ucap pria berkacamata.Â
"Tau dari mana lo? Lo ga tau kan betapa besarnya masalah yang diberikan ke gua. Gua serasa mau mati" Teriak Rendi. Rendi mulai menjelaskan semua masalah yang dia hadapi.Â
Pria berkacamata hanya tersenyum.Â