Mohon tunggu...
Aliffathi P Catalysta
Aliffathi P Catalysta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Passionate Law Student

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Berkembang atau FOMO?

7 Juli 2022   13:39 Diperbarui: 7 Juli 2022   13:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masa kuliah adalah masa paling tepat untuk berkembang, katanya.

Sejak pertama seseorang menginjakkan kaki di dunia kuliah, kadang telah terbayang di kepala sebuah grand mind map mengenai runtutan jalan hidup yang akan ditempuh. Baik itu didapat melalui berkaca dari senior-senior panutan hingga bisik-bisik dari seorang motivator seminar leadership yang dikunjungi. Jenis kegiatan yang nampak lebih beragam dari ekstrakurikuler pada masa SMA pun terkadang membuat para mahasiswa kemarin sore ini memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk berkembang.

Seribu angan-angan untuk berkembang itu berujung pada mengikuti segunung kegiatan dan organisasi. Sebagian mengaku hal tersebut dilakukan guna 'mengisi CV'. Kembali lagi, tujuan tersebut kadang didapat dari berkaca pada senior-senior panutan atau bahkan motivator dari berbagai seminar motivasi yang telah dikunjungi. Namun, apakah segunung kegiatan dan organisasi tersebut memiliki impas yang setimpal dengan tujuan hanya untuk guna 'mengisi CV'?

Problematika yang kerap dirasakan oleh mahasiswa belakangan ini adalah rasa burn out yang bermuara pada rasa hilang arah. Sederet kegiatan dan organisasi yang dijalankan secara bersamaan, terkadang, dan secara tidak sadar, tidak selaras dengan apa yang sebenarnya sedang dikejar oleh mahasiswa. 

Atau barangkali, para mahasiswa tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dikejar. Kedua tangan seringkali mencampuri hal kanan-kiri. Berjalan juga tak tentu. Ada kepuasan sendiri ketika berhasil menyelesaikan masalah di berbagai bidang, yang pada awalnya itu dirasa adalah sebuah hal luar biasa, justru merupakan bukan hal yang harus dinormalisasi. 

Memang, adalah sebuah hal yang wajar bagi seseorang untuk mengeksplor berbagai bidang untuk pada akhirnya mengetahui bidang apa yang pantas baginya. Seharusnya dalam pelaksanaannya tidak hanya berorientasi pada hasil yang nantinya akan dipajang di CV, namun juga harus berfokus pada proses yang justru menjadi hal terpenting untuk mengantarkan sebuah pribadi untuk berkembang. Ada baiknya pula untuk menentukan arah fokus setelah menemukan bidang yang cocok. Karena sederet pengalaman dengan bidang yang bermacam-macam dan pekerjaan yang terlalu general tidak akan membuat CV terasa spesial, namun hanya memperlihatkan inkonsistensi dari diri kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun