Mohon tunggu...
Alifah Salma
Alifah Salma Mohon Tunggu... Lainnya - La tahzan

Life takes courage

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sebuah Keikhlasan

14 Februari 2021   23:20 Diperbarui: 14 Februari 2021   23:43 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Belum sih, tapi akhir semester 1 ini bakal dibuka." jawabku.

"Ibu boleh boleh aja kamu mau kuliah dimana pun juga, baik itu dalam negri ataupun luar negri. Tapi apa gak sebaiknya kamu kuliah dulu di Indonnesia? Kamu kan belum ada pengalaman apa-apa tentang bagaimana kuliah itu, trs kamu kan belum tau banget juga bagaimana kehidupan mahasiswa di luar negri." jelasnya.

Aku pun diam dan memikirkan kata per kata apa yang ibu bicarakan. Perkataan ibu benar, aku belum tahu banyak tentang kehidupan mahasiswa di luar negri seperti apa ataupun bagaimana sistem mengajar disana. Dan sekarang, aku bingung harus bagaimana. Karena aku tidak memiliki gambaran sama sekali mengenai universitas-universtas yang berada di Indonesia. 

~~

Aku pun memutuskan untuk meneruskan kuliah S1 di Indonesia. Aku mulai menacari informasi-informasi mengenai perguruan-perguruan tinggi yang berada di daerah Bandung. Karena aku berpikir apabila aku berkuliah di Indonesia, aku akan berkuliah di Bandung. Tujuannya agar aku dapat terus berada dengan ibu dan menjaga ibu.

Pada perguruan tinggi di Bandung, aku tertarik dengan sebuah perguruan tinggi bernama "Institut Teknologi Bandung". Aku merasa menjadi sangat tertarik ketika membaca profil mengenai perguruan tinggi yang satu ini. Profil mengenai bagimana prospek kerja yang didapatkan pada setiap program studinya. Dan juga mengenai lulusan-lulusannya yang berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negri. Hal itulah yang membuat sangat menarik perhatianku.

Setelah membaca profil daripada perguruan tinggi Bandung ini. Aku berniat untuk masuk ke program studi teknik elektro. Walaupun pesaing untuk dapat masuk program studi ini sangatlah banyak. Tetapi entah mengapa, aku menjadi sangat tertantang untuk masuk ke program studi tersebut. Aku sangat meyukai hal-hal baru dan akan menjadi sangat tertantang apabila adanya sesuatu yang sulit untuk didapatkan oleh orang lain.

Hari demi hari, keputusanku semakin mantap untuk masuk ke ITB. Tetapi, beberapa dari temanku membicarakan mengenai adanya 2 pilihan jika kita akan masuk pada sebuah perguruan tinggi. Dan aku mulai memikirkan akan memilih program studi apa untuk pilihan keduaku. Dan aku ingat bahwa aku tertarik juga pada sebuah fakultas di ITB, yaitu fakultas MIPA atau kepanjangan dari matematika dan ilmu pengetahuan alam.

Aku mulai mempersiapkan otakku untuk masuk pada perguruan tinggi tersebut. Aku berniat akan masuk melalui jalur tes atau yang sering disebut dengan SBMPTN. Aku juga merencanakan akan bagaimana nantinya aku akan bersekolah. Ketika kuliah nanti, aku akan berkuliah sambil menjalankan les bahasa untuk mempersiapkan mewujudkan keinginanku untuk bersekolah di luar negri. Dan juga aku akan mencari beasiswa dalam negri untuk mempermudah perekonomian keluargaku. Karena aku dan adik-adikku memiliki jarak umur 3 tahun 3 tahun. Jadi ketika aku lulus SMA nanti, adik-adik aku pun akan lulus dari sekolahnya.

~~

Pada akhir semester 1, diumumkan ranking paralel dari 1 angkatanku. Ranking paralel jurusan MIPA dan IPS berbeda. Terdapat ranking paralelnya masing-masing. Pada ranking paralel ini, aku masuk pada peringkat ke-9 dengan nilai rata-rata rapot setiap semesterku yaitu 86. Antara rasa puas dan tidak puas dalam diriku saling bercampur aduk. Puasnya, aku dapat masuk sepuluh besar dari jurusan angkatanku. Tidak puasnya, aku tidak mendapat juara pertama pada jurusan angkatanku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun