Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mulut Lumut

1 September 2020   22:02 Diperbarui: 1 September 2020   22:38 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepatah kata terucap dari tajamnya mulut

Selaras warna hijau pekat terhimpit itu lumut

Rayuan cinta terasa indah muncul di sisi mulut

Lekatan mengkilap terinjak kaki ternyata lumut

Mulut dan lumut berdamping berbeda tempat

Masalah meluas tersumbul disebar mulut

Sudut batu terasa licin tertahan di antara lumut

Mulut begitu bermakna

ketika sembunyikan hikmah

Lumut begitu indah 

tatkala warnanya dipancarkan cahaya purnama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun