Facebook, Sahabat Erdogan, dan Diplomasi Publik
Awalnya, Facebook hadir sebagai aplikasi jejaring sosial yang bertujuan sederhana: menghubungkan teman, berbagi foto, dan menuliskan status. Namun, perjalanan waktu membuktikan bahwa platform ini bukan hanya sekadar gadget app, melainkan telah berubah menjadi instrumen politik global. Di tangan seorang pemimpin seperti Recep Tayyip Erdogan, Facebook menjelma menjadi sahabat strategis yang mampu memengaruhi arah politik domestik sekaligus diplomasi publik internasional.
Dari Aplikasi Gadget ke Instrumen Politik
Sebagai salah satu aplikasi paling populer di dunia gadget, Facebook menyediakan ruang komunikasi dua arah yang sebelumnya tidak dimiliki media tradisional. Erdogan memanfaatkan hal ini dengan cerdas untuk:
Menyapa langsung rakyat tanpa perantara media arus utama.
Membentuk citra sebagai pemimpin yang dekat dengan umat.
Menggalang dukungan digital dalam situasi politik genting.
Dengan cara ini, aplikasi yang awalnya hanya media sosial berubah menjadi alat politik berdaya besar.
Diplomasi Publik dalam Sentuhan Digital
Diplomasi publik biasanya dilakukan lewat konferensi internasional atau media resmi. Tetapi, Erdogan memodifikasi cara ini melalui Facebook. Ia menggunakannya untuk:
 Mempromosikan identitas Turki di dunia Islam.
Menyuarakan isu global seperti Palestina.
Menguatkan kedekatan dengan diaspora Turki di Eropa.
Facebook yang awalnya hanyalah aplikasi gadget, kini menjadi panggung diplomasi digital.
Pelajaran untuk Dunia Digital Kita
Fenomena Erdogan memberi pelajaran penting: gadget dan aplikasi yang ada di genggaman kita ternyata bisa menjadi senjata komunikasi politik. Dua hal yang harus dicatat:
Negara perlu menguasai narasi digital agar tidak tertinggal dalam persaingan global.
Pemanfaatan aplikasi gadget untuk diplomasi publik harus tetap menjaga ruang demokrasi dan kebebasan berekspresi.
Penutup
Facebook, aplikasi yang sehari-hari kita gunakan di gadget, telah menjadi sahabat politik Erdogan. Ia berhasil mengubahnya dari sekadar media sosial menjadi alat diplomasi publik yang efektif. Pertanyaan pentingnya: apakah gadget di genggaman kita hanya sekadar hiburan, atau bisa menjadi sarana mengubah arah sejarah?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI