Indonesia adalah surga sekaligus medan tempur: jumlah pengguna internet raksasa, literasi digital masih rapuh, dan polarisasi politik begitu tajam.
1. Polarisasi Politik
Polarisasi "cebong vs kampret" adalah bukti bagaimana aktor politik domestik dan asing memanfaatkan media sosial untuk menggerus legitimasi demokrasi.
2. Isu Global
Konflik Rusia Ukraina dan Palestina Israel membanjiri timeline kita dengan propaganda digital. Indonesia bukan hanya penonton, tetapi juga sasaran perebutan simpati.
3. Perang Ekonomi
Serangan narasi terhadap produk-produk tertentu, yang seolah organik, sesungguhnya adalah strategi melemahkan daya saing nasional.
 "Proxy war digital tidak lagi soal siapa musuhnya, tetapi siapa yang paling cepat menguasai persepsi publik."
Strategi yang Digunakan
Hoaks & Disinformasi membanjiri ruang publik dengan keraguan.
Propaganda Digital menanam narasi jangka panjang.