Menulis: Dari Hobi ke Profesi Baru
Dulu menulis saya anggap sekadar hobi. Kini saya melihatnya sebagai profesi baru yang menjanjikan. Banyak penulis Kompasiana yang berhasil produktif dan konsisten, sehingga karya mereka memberi manfaat luas sekaligus mendatangkan penghasilan.
Menurut penelitian Csikszentmihalyi (1990) tentang flow, seseorang akan merasa paling bahagia ketika tenggelam dalam aktivitas yang menantang namun bermakna. Menulis membuat saya merasakan itu: ada rasa lelah, tapi juga kepuasan mendalam saat ide berhasil dituangkan.
Suka Duka Menulis
Ada kalanya views tidak sesuai harapan, ide terasa mandek, atau tulisan ditolak sistem. Namun semua itu adalah bagian dari proses. Dalam psikologi, proses ini disebut resilience---kemampuan bertahan dan bangkit dari kesulitan.
Saya percaya, suka duka inilah yang menempa penulis. Tanpa tantangan, menulis hanya jadi rutinitas kosong. Dengan tantangan, menulis menjadi jalan perjuangan.
Demikian: Inilah Proses
Menulis adalah perjalanan panjang: dari ketidaktahuan menuju kesadaran, dari keribetan menuju ketekunan, dari hobi menuju profesi.
Saya masih di tahap awal, tetapi saya yakin setiap langkah kecil ini adalah bagian dari proses besar. InsyaAllah, dengan kesabaran, konsistensi, wawasan tentang campaign dan keyword, pengalaman mengikuti Zoom, serta tekad untuk menjadi penulis berkualitas, menulis bisa menjadi jalan baru yang menjanjikan, baik sebagai profesi maupun sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat.
Oleh: Ali Akbar Harahap
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI