Kopi sudah tersaji. Aroma caffe latte menyusup pelan-pelan ke pori-pori pagi. Tapi ada yang berbeda dari kafe ini. Tak ada musik mengalun. Tak ada suara jazz lembut, tak ada petikan akustik, apalagi dentuman lo-fi beats yang biasanya mengisi latar suasana. Hening. Yang terdengar hanyalah suara desisan espresso, obrolan pelan dua orang di pojok, dan sesekali bunyi pintu terbuka.
Dan bagi saya, seorang 'introvert'Â yang lebih nyaman menyelami dunia kata daripada percakapan basa-basi, ini adalah surga.
Sunyi yang Menenangkan
Banyak orang menganggap musik sebagai pelengkap suasana di kafe. Bagi sebagian besar, musik menambah semarak. Tapi tidak bagi semua orang. Ada kalanya, musik justru menjadi distraksi. Khususnya bagi mereka yang datang bukan untuk bersosialisasi, tapi untuk menyendiri, merenung, atau menulis.
Kafe tanpa musik seperti ruang jeda dari kebisingan dunia luar. Sunyi yang bukan sunyi kosong, melainkan sunyi yang berisi. Sunyi yang mempersilakan pikiran melanglang buana tanpa harus terdistraksi oleh lirik lagu atau ritme yang tak sesuai suasana hati.
Saya pernah duduk selama dua jam di sudut kafe ini, hanya bersama laptop dan secangkir cappuccino. Tidak satu pun kata dalam naskah saya yang "terganggu" oleh nada sumbang dari playlist kafe yang acak. Rasanya seperti punya ruang kerja pribadi, tapi dengan bonus aroma kopi dan keramahan barista.
Kafe sebagai Ruang Alternatif untuk Para Penulis dan Introvert
Bagi banyak penulis, suasana menentukan produktivitas. Terlalu bising, pikiran buyar. Terlalu hening, terasa aneh. Kafe yang ideal adalah yang punya keseimbangan: ada suara, tapi bukan gangguan. Dan, ironisnya, kafe yang tidak memutar musik justru menawarkan keseimbangan itu.Â
Biarkan suara-suara alamiah yang mengalir: deru mesin espresso, piring diletakkan, orang mengaduk kopi, halaman dibalik, dan tawa kecil yang tidak dibuat-buat.
Introvert pun merasa lebih nyaman di tempat seperti ini. Mereka tidak perlu memakai topeng sosial, tidak dituntut untuk mendengarkan atau menanggapi lagu yang sedang diputar, tidak merasa perlu bergabung dalam atmosfer kehebohan. Mereka bisa menjadi diri sendiri, dan itu langka.