Sedangkan, dengan live TikTok mandi lumpur bisa membeli setup komputer gaming dan motor ninja Kawasaki seharga 35 juta. Kalau begini kan secara Common Sense tentunya mendingan mandi lumpur.
Sebenarnya, sah saja kok mereka mandi lumpur dan meminta sumbangan pada kita, mereka juga tidak memaksa untuk di berikan sumbangan karena melakukan hal tersebut.
Seharusnya, kita perlu memikirkan kenapa mereka bisa sampai melakukan tindakan seperti itu? eksploitasi orang tua dan malas bekerja padahal masih muda, daripada kita mengecam dan komentar.
Mungkin jawabannya sudah jelas, ekonomi dan pendidikan.
Manusia mana yang mau kerja 8 jam lebih angkat beras cuman 35 ribu satu hari? tentunya bukan kamu ataupun saya.
Ditambah, mereka memiliki pendidikan yang sangat kurang dari standar penerimaan kerja saat ini. Bahkan, sarjana saja di zaman sekarang sudah banyak.
Oleh karena itu, tidak heran ketika mereka mendapatkan uang yang sangat banyak malah digunakan membeli liabilitas seperti motor ninja dan di pamerkan di Facebook.
Gak sia2 bikin konten mandi lumpur pic.twitter.com/RT4IqVOTjC— Habib Think (@habibthink) January 21, 2023
Kemiskinan dan pendidikan menjadi masalah di negeri kita tercinta ini, kita seharusnya berusaha mengentaskan kemiskinan dan memberikan pendidikan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu.
Tidak perlu heran muncul orang-orang yang masih muda, kemudian mengemis, mengamen menjadi manusia silver atau badut joker. Hal itu karena keadaan yang memaksa.
Memang, agak sakit dan sedih melihat pengemis online tersebut bisa beli motor ninja, sedangkan kita kerja keras tiap hari mandi keringat bukan lumpur dibayar UMR.