Disana Zeno ditemukan dengan orang-orang besar serta berpengaruh, Zeno sendiri merasa kagum dengan tokoh besar Yunani yaitu Socrates. Namun Na'as dikarenakan Zeno beda zaman dengan dia maka Zeno hanya bisa belajar melalui liturgi-liturgi disitu. Lalu dikala ia mengunjungi toko buku ia diarahkan oleh pedagang buku itu untuk belajar filsafat dari Crates, filsuf aliran Cynic atau sinisme, sampai ia mengajar sendiri filsafatnya sendiri di teras berpilar (Stoa).
Ada beberapa tokoh-tokoh besar yang menganut faham Filosifi Stoic Marcus Aurelius 121 M. -180 M. Seneca 65 M. Epictetus 135 M. Epicurus 341 SM. - 270 SM. Mereka semua mempengaruhi negrinya bahkan beberapa ajaran-ajaran atau quotes-quotes sangat relevan sampai sekarang seperti kata-kata bijaknya Marcus Aurelius "The happiness of your life depends upon the quality of your thoughts." "You have power over your mind - not outside events. Realize this, and you will find strength."
Di dalam quotes di atas Marcus Aurelius menekankan kualitas pikiran, di dalam pikiranlah semuanya terangkai karena dari pikiranlah tindakan-tindakan itu terjadi. Bergitu juga dengan kebahagiaan tidak ada aspek luar (eksternal) yang mempengaruhi, karena semuanya berada di dalam hati dan pikiran. Oleh karenannya penguasaan pikiran dan kendali diri sangat ditekankan oleh penganut filosofi stoic.
Bahagia Kaum Stoic, bagi kaum stoic, bahagia adalah Apatheia. A=not, pathos=suffering. Sehingga aptheia adalah situasi dimana kita free from sufferings, free from emotions, freedom from all passions. Kebahagiaan bagi kaum stoa adalah tiadanya penderitaan, emosi negativ, saat kita tidak diganggu oleh nafsu-nafsu (Seperti amarah, kecewa, rasa pahit, dan rasa iri hati) jika sudah terlepas dari pengaruh itu semua maka hasilnya kita akan merasakan kebahagiaan.
Karena kunci kebahagiaan bagi kaum stoa adalah manakala kita terhindarkan dari nafsu-nafsu gak jelas, kecanduan/addicted terhadap sesuatu, angkara murka, kehilangan kendali, dendam kesumat, kecemasan obesesif, rasa kesal berlebihan yang dirangkum dalam empat jenis emosi negatif (iri hati, takut, sesal/pahit, dan rasa senang-nikmat)
Kaum stoa menempatkan kebahagiaan dalam ketenangan batin (peace of mind) dan bukan dari hal-hal eksternal. Rasa bahagia tidak didapat dari kenikmatan/kesenangan uang, makan, minum, seks, kekuasaan, atau posisi jabatan tinggi. Rasa bahagia didapat dari ketenangan batin yang dicapai lewat askesis / exercise (latihan) yang dilakukan sehari-hari.
Kaum Stoa memiliki tujuan terhadap pandangan hidup agar kebahagiaan bisa tergapai tujuan hidupnya antara lain ialah.
Hidup bebas dari emosi negatif (sedih, marah, cemburu, curiga, baper, dll)
Mendapatkan hidup yang tenteram (tranquil)
Ketentraman hanya bisa diraih dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa kita kendalikan
Hidup mengasah kebijakan (virtues)