Mohon tunggu...
Lana Ancala
Lana Ancala Mohon Tunggu... Freelancer - Berjalan | Bercerita | Berbagi

Seorang pembual yang gemar menyulap derita menjadi cerita. Tadinya sih mau jadi playboy, tapi ternyata masih kurang ganteng dan tajir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Lhia dan Senja

9 September 2019   20:31 Diperbarui: 10 September 2019   01:48 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menutupi kesedihan. (sumber: pixabay)

Dia ingin menuntut ilmu adalah yang betul-betul membangunkan nilai baik dalam diri kita agar bisa membawa pada cahaya kebenaran abadi, seperti ucapan sang guru "Imam Syafi'I" Ilmu adalah cahaya, dan cahaya ini tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat".

Lhia bangkit dari tempat duduk dan mulai berjalan meninggalkan kedai kopi itu menuju masjid setelah matahari sudah sepenuhnya terbenam meninggalkan senja dan seruan sholat maghrib telah di kumandangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun