Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Komisaris dari Pujian, Bukan Prestasi

8 Oktober 2025   19:57 Diperbarui: 8 Oktober 2025   19:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam diam, rakyat menyaksikan semua ini. Mereka melihat bagaimana lembaga yang seharusnya menjadi benteng terakhir keadilan justru diisi oleh orang-orang yang kredibilitasnya dibangun di atas likes, retweet, dan komentar penuh semangat di dunia maya. Mereka tahu: ini bukan reformasi. Ini adalah rewards system bagi para tukang sorak.

Dan ketika suatu hari lembaga itu gagal melindungi hak warga, gagal mengawasi penyalahgunaan anggaran, atau diam saat keadilan dipermainkan, jangan heran. Karena komisarisnya bukan dipilih karena mampu mengawasi, tapi karena pernah pandai memuji.

Di sinilah demokrasi mulai kehilangan jiwanya: bukan karena rakyat berhenti memilih, tapi karena mereka tahu, semua jabatan strategis sudah dibagi-bagikan sebelum pemilu usai, kepada mereka yang suaranya paling manis di telinga penguasa, bukan yang paling tulus di hati rakyat.

Maka, marilah kita bertanya: Apakah kita masih punya lembaga publik atau hanya panggung bagi para penjilat yang kini bergelar "komisaris"?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun