Di tengah budaya instan, kita memilih kesetiaan yang lambat tapi mendalam. Di tengah budaya pembatalan, kita memilih pengampunan. Di tengah budaya pencitraan, kita memilih kerendahan hati. Di tengah budaya kecemasan, kita memilih damai sejahtera yang berasal dari kasih-Nya.
Pintu sempit masih terbuka. Didikan Tuhan masih mengalir. Panggilan-Nya masih bergema sampai ke ujung bumi.
Maka, mari kita masuk. Mari kita berjalan. Dan mari kita percaya: bahwa di balik semua kesulitan, ada tangan kasih yang membentuk kita menjadi anak-anak yang dewasa, kudus, dan penuh sukacita.
"Sebab Aku ini tahu rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku untuk kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)
Selamat berjalan melalui pintu sempit. Tuhan menyertai tiap langkahmu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI