Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[renungan] Pintu Sempit, Jalan Luas: Mengikuti Yesus di Tengah Dunia yang Berisik

24 Agustus 2025   09:20 Diperbarui: 24 Agustus 2025   09:20 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah budaya instan, kita memilih kesetiaan yang lambat tapi mendalam. Di tengah budaya pembatalan, kita memilih pengampunan. Di tengah budaya pencitraan, kita memilih kerendahan hati. Di tengah budaya kecemasan, kita memilih damai sejahtera yang berasal dari kasih-Nya.

Pintu sempit masih terbuka. Didikan Tuhan masih mengalir. Panggilan-Nya masih bergema sampai ke ujung bumi.

Maka, mari kita masuk. Mari kita berjalan. Dan mari kita percaya: bahwa di balik semua kesulitan, ada tangan kasih yang membentuk kita menjadi anak-anak yang dewasa, kudus, dan penuh sukacita.

"Sebab Aku ini tahu rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku untuk kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)

Selamat berjalan melalui pintu sempit. Tuhan menyertai tiap langkahmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun