Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[sebuahsharingpengalaman] Orang Tua dan Guru: Warisan CINTA dan ILMU yang Tak Pernah Padam

3 Juli 2025   10:01 Diperbarui: 3 Juli 2025   10:37 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi tentang para guru, olahan Meta AI, dokpri)

Kepada kalian yang sedang menikmati libur sekolah, dekaplah orang tua kalian. Senangkan hati mereka dengan perhatian kecil, sebuah pelukan, secangkir teh, atau sekadar cerita tentang hari kalian. Jika mereka telah tiada, seperti ayah dan mama saya, doakan mereka dengan penuh syukur, karena tanpa mereka, kita tak akan berdiri di sini hari ini.

Kepada para guru yang sedang bekerja tanpa lelah, meski kesejahteraan kalian sering diabaikan, ketahuilah: setiap kata yang kalian ajarkan, setiap senyum yang kalian berikan, adalah benih yang akan berbuah di masa depan. Kalian adalah penerus ayah saya, yang mengajar tanpa buku dengan hati penuh dedikasi. Kalian adalah cerminan mama saya, yang menjalin kebersamaan dengan kebijaksanaan sederhana namun abadi.

Hidup ini adalah pelajaran panjang, dan kita semua adalah murid. Tetapi, adalah guru-guru seperti ayah, mama, dan Pak Suyatmin -baik di kelas maupun di rumah- yang meninggalkan bekas terdalam. Mereka mengajarkan bahwa cinta tak pernah menuntut balasan, bahwa ilmu adalah cahaya yang tak pernah padam, dan bahwa kehidupan, dalam segala kesederhanaannya, adalah anugerah yang patut disyukuri. Mari kita hormati warisan mereka dengan menjalani hidup penuh makna, menyebarkan kebaikan, dan menjadi guru bagi dunia, seperti mereka telah menjadi guru bagi kita.

Semoga kisah mereka menjadi pengingat: bersyukurlah atas orang tua dan guru kalian, karena merekalah yang menjadikan kalian manusia. Dan di tengah gema duka, cinta mereka akan selalu hidup, tak pernah padam, selamanya abadi.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun