Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pameran Lebaran: Siapa yang Paling Hebat?

30 Maret 2025   20:30 Diperbarui: 30 Maret 2025   20:24 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Dito menambahkan, "Iya, dong. Mumpung ada diskon, harus dimanfaatkan!"

Namun, Lina menolak terpengaruh oleh tekanan di sekitarnya. Satu waktu, saat dia sedang tenang di kafe, Rara menghampirinya dengan segerombolan belanjaan baru.

"Lina, yuk kita belanja, kamu harus ikut, jangan pelit!" Rara membujuk.

Lina melawan, "Aku lebih suka menikmati yang sedikit tapi berkualitas."

Mendengar hal itu, Dito dengan nada mengejek berkata, "Eh pelit! Sementara kita semua berfoya-foya, kamu malah di sini sendirian. Gimana mau seru?" Ini membuat Lina merasa tersudut, dan dia hampir mengungkapkan rahasianya bahwa dia baru saja menyisihkan uang untuk membantu anak-anak yatim di panti asuhan.

JOMO (Sari) yang Dianggap "Ketinggalan Zaman"

Sari, pengikut JOMO, bahkan tak ikut-ikutan belanja di mall. "Aku pesan bahan kue lewat BTN Mobile aja. Lebih enak bikin sendiri." Rara tak percaya.

"Hah? Masa nggak beli baju baru? Nanti foto-foto Lebaran pakai baju lama?" tanya Rara tak percaya.

Sari menjawab, "Nggak apa-apa. Aku lebih suka suasana tenang di rumah." Namun, saat Sari tiba-tiba memposting foto kue buatannya di media sosial, dan mendapatkan banyak pujian, Rara mulai merasa terdesak.

"Kok bisa sih kamu bikin kue secantik ini, Sari?" tanyanya, terkesan.

Dalam keadaan ini, Rara berusaha menyaingi Sari dengan gadis lain yang membuat kue mahal dan eksklusif, tetapi saat makanan itu datang, tidak semua teman-teman terpesona. Ujung-ujungnya Sari mengatakan, "Kebahagiaan bukan hanya tentang kue mahal, tapi tentang kenangan dan rasa."

Ketegangan Memuncak Saat Unboxing Barang Belanjaan

Mereka akhirnya kumpul di rumah Rara untuk unboxing belanjaan. Rara membuka tas branded-nya dengan bangga. "Ini lho, edisi khusus!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun