Dito menambahkan, "Iya, dong. Mumpung ada diskon, harus dimanfaatkan!"
Namun, Lina menolak terpengaruh oleh tekanan di sekitarnya. Satu waktu, saat dia sedang tenang di kafe, Rara menghampirinya dengan segerombolan belanjaan baru.
"Lina, yuk kita belanja, kamu harus ikut, jangan pelit!" Rara membujuk.
Lina melawan, "Aku lebih suka menikmati yang sedikit tapi berkualitas."
Mendengar hal itu, Dito dengan nada mengejek berkata, "Eh pelit! Sementara kita semua berfoya-foya, kamu malah di sini sendirian. Gimana mau seru?" Ini membuat Lina merasa tersudut, dan dia hampir mengungkapkan rahasianya bahwa dia baru saja menyisihkan uang untuk membantu anak-anak yatim di panti asuhan.
JOMO (Sari) yang Dianggap "Ketinggalan Zaman"
Sari, pengikut JOMO, bahkan tak ikut-ikutan belanja di mall. "Aku pesan bahan kue lewat BTN Mobile aja. Lebih enak bikin sendiri." Rara tak percaya.
"Hah? Masa nggak beli baju baru? Nanti foto-foto Lebaran pakai baju lama?" tanya Rara tak percaya.
Sari menjawab, "Nggak apa-apa. Aku lebih suka suasana tenang di rumah." Namun, saat Sari tiba-tiba memposting foto kue buatannya di media sosial, dan mendapatkan banyak pujian, Rara mulai merasa terdesak.
"Kok bisa sih kamu bikin kue secantik ini, Sari?" tanyanya, terkesan.
Dalam keadaan ini, Rara berusaha menyaingi Sari dengan gadis lain yang membuat kue mahal dan eksklusif, tetapi saat makanan itu datang, tidak semua teman-teman terpesona. Ujung-ujungnya Sari mengatakan, "Kebahagiaan bukan hanya tentang kue mahal, tapi tentang kenangan dan rasa."
Ketegangan Memuncak Saat Unboxing Barang Belanjaan
Mereka akhirnya kumpul di rumah Rara untuk unboxing belanjaan. Rara membuka tas branded-nya dengan bangga. "Ini lho, edisi khusus!"