Mohon tunggu...
Suciana Alfiradesti
Suciana Alfiradesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Sosiologi Antropologi

SEDANG INGIN BELAJAR MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Kepala Batu

30 Oktober 2021   09:42 Diperbarui: 30 Oktober 2021   10:06 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada yang lebih batu selain diriku

Perempuan yang membiarkan dirinya mati kutu

Gejolak di dada yang menggebu

Hingga menusuk relung kalbu

Kubiarkan diriku terbakar amarah

Kubiarkan diriku tenggelam oleh air mata

Sekalipun perih bagai seribu jarum menusuk dada

Ku biarkan rasa sakit yang singgah tetap ada

Tersadar aku bahwa lelah batinku

Namun benteng pertahananku masih utuh

Tak akan pernah ku biarkan runtuh

Biarlah aku yang terus jatuh pada rasa terbelenggu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun