Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

INDIGO (Part 4)

23 September 2020   00:02 Diperbarui: 23 September 2020   08:45 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by @Alfira_2808

Kebetulan ruangan yang digunakan untuk wali murid kelasnya yoga ini berdekatan dengan ruang UKS tersebut, sehingga aku pun bisa mengetahui bagaimana berjalannya suatu kondisi banyak siswa pingsan tersebut saat upacara bendera tadi.

Sambil duduk di ruangan wali murid, banyak orang tua siswa masih belum datang. Sehingga aku pun hanya duduk santai di ruangan tersebut. Hingga pada akhirnya aku mendengar suatu teriakan keras "Aaaaaa.....tidak... tolong.... tolong.... panas... tolong... tidak.. aaaaaa". 

Teriakkan itu sangat jelas dan keras, juga suaranya bersahut-sahutan. Ternyata suaranya datang dari ruang UKS tadi. Para siswa yang pingsan tadi rupanya semua kesurupan dan saling berteriak bersahut-sahutan.

Semuanya pun lari ke ruang UKS tersebut, karena petugas UKS minta tolong juga untuk membantu memegangi para siswa yang kesurupan. Ada yang memegangi tangannya, kakinya, hingga kepalanya. 1 siswa yang kesurupan saja yang memegangi ada 6 orang. 

Karena seseorang yang sedang kesurupan itu bukanlah dirinya. Jadi kemampuan/energi dalam dirinya bukanlah dirinya. Sehingga 1 orang saja yang kesurupan berlipat-lipat energi yang dihasilkan menjadi faktor banyak orang yang harus membantu memeganginya agar tidak melakukan hal-hal yang membahayakan jiwa raga seseorang yang sedang kerasukan tersebut. Apa lagi itu ada 10 orang yang kesurupan. Bisa dibayangkan bagaimana kacaunya situasi tersebut?

Dalam diam ruangan wali murid, aku melihat ada 1 anak yang melihatku kemudian melambaikan tangannya padaku. Anak itu mengarahkan tangannya seakan memanggilku untuk keluar dari ruangan wali murid dan menunjuk ke arah UKS

. Entah kenapa aku yang penasaran memutuskan keluar dari ruangan wali murid. Toh wali muridnya masih belum dimulai, karena banyak orang tua siswa yang belum datang.

Aku mencari siswa yang memanggilku tadi ke arah UKS, namun aku kehilangan jejaknya. Entah anak yang tadi itu dimana. Namun posisiku sudah di depan UKS nih, dan aku melihat dengan jelas situasi yang terjadi. 

Ada anak yang kejang-kejang dengan menutup mata sambil berteriak, ada juga anak yang kejang-kejang dengan membuka matanya sambil berteriak, ada juga anak yang berteriak-teriak saja, ada juga anak yang nangis-nangis dengan menutup mata, dsb.

Lantas seketika, semuanya gelap. Ada cahaya hitam dan putih sama seperti ketika aku bermimpi dalam tidurku. Entah aku dimana, tapi sepertinya aku mengenal tempat ini. Ada satu keluarga yaitu ayah, ibu, dan anak-anak kecil mungkin sekitar 3-4 orang. 

Mereka sedang bermain-main, kemudian ibunya sedang memasak di dapur. Ayah dan anak-anaknya pun kemudian duduk di meja makan, ibunya pun mulai mempersiapkan makanan yang sudah di masak dalam suatu panci. Namun beberapa saat sebelum ibunya memindah makanan di panci tadi pada mangkok/piring untuk dibawa ke meja makan, pancinya tumpah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun