Siang datang, Â lahirkan malam
Rembulan hilang dari renungan
Akankah Ia kembali semerbak?
Melepaskan awan kegelisahan
Kuntum itu telah lama redup
Durinya tak lagi merasuk
Raga tak lagi berharga
Jiwa tak lagi setara
Ia tahu semua akan tenggelam
Ia tahu itu tak lagi berguna
Perihnya darah tak lantas teraba
Sampai waktu menyayat seutuhnya
Biasnya terlepas dari indera
Sadarkah Ia telah lama tiada?
Padam dibongkahan segara
Mata angin tak lagi sama
Warna tak lagi mengusik rasa
Engkaukah itu?
Ataukah….
Bayangku?
Yang selama ini telah rapuh
Lapuk terhisap sinarnyaÂ
ARUVI (Alfi Hidayati)
Surakarta, 2 Maret 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!