Mohon tunggu...
alfiannur_gufron
alfiannur_gufron Mohon Tunggu... Guru di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6

Hobi : Menulis, membaca, foto dan videografi, basket, mengajar, belajar bahasa baru, dll. Kepribadian : INTP-T Topik konten favorit : Opini, cerpen, jurnalistik, puisi, kalam islami

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sang Elang (Bab 10)

29 Agustus 2023   07:30 Diperbarui: 29 Agustus 2023   07:43 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, aku tetap waspada karena kemunculannya yang tidak disangka -- sangka dan fakta bahwa ia mengetahui bahwa kami akan ke lantai dasar padahal kami belum berkata apapun.

"Yah, ada urusan penting yang membuat kami harus segera berkumpul di lantai dasar dengan teman -- teman kami yang lain." Jawabku seadanya. "Ngomong -- ngomong, untuk apa anda membawa troli makanan kesini di tengah malam seperti ini ?"

Keheningan menyelimuti kami. Tiba -- tiba aku merasakan sensasi aneh seperti aura pembunuh menyelimuti pelayan perempuan tersebut.

"MENGHINDAR !!"

DOR ! DOR ! DOR ! DOR !

Pelayan perempuan tersebut menembakkan pistolnya membabi buta, yang membuat kami berpencar menghindari tembakan. Beruntungnya lorong di penginapan ini cukup lebar sehingga pergerakan kami jadi sedikit leluasa.

"Tidak kusangka kalian bisa menyadari hal ini. Terutama kau, Blauer Edelstein." Ucapnya sembari menunjuk ke tempatku bersembunyi. "Tidak kusangka penyamaranku akan terbongkar begitu mudah olehmu."

Aku tidak menjawabnya. Aku merasa ia mengenalku. Tetapi, aku tidak ada petunjuk siapa dia sehingga mengenal diriku. Aku melirik ke tempat AB yang sejajar dengan tempatku bersembunyi. Aku memberi isyarat untuk menyerangnya secara bersamaan dimulai dengan seranganku.

"Aku tidak tahu siapa dirimu. Jadi, aku tidak peduli apa tujuanmu. Tetapi, kusarankan agar kau menyerah saja." Ancamku.

"HAHAHAHA !! Orang -- orang seperti kalian mengatakan hal itu sambil bersembunyi ? OMONG KOSONG !!"

TRRRT ! TRRRT ! TRRRT !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun