Berawal dari percakapan singkat di sela-sela jam makan siang di ruang Bimbingan Konseling Sekolah waktu itu, Saya, Pak Titiari, Pak Ferry Juan dan Bu Linda merencanakan kegiatan outdoor yang sejatiya akan kami laksanakan di libur hari raya Waisak nanti. Waktu itu belum spesifik kegiatan outdoor apa yang akan kita lakukan entah mendaki gunung, tracking bukit area Sentul atau sekedar bermain di Curug, ya dari sanalah semuanya di mulai.
28 April saya di hubungi kembali Pak Very Juan untuk mengkonfirmasi rencana kegiatan kita, dan kali ini sudah diputuskan kami akan melakukan pendakian gunung Gede di Kabupaten Cianjur. Gunung yang sudah perna saya daki tahun 2024 silam dan waktu itu saya lakukan pendakian Solo Hiking.Â
Dalam pesannya Pak Ferry mengkonfirmasi bahwa akan ada 5 teman kami yang ikut pendakian, Bu Linda, Bu Ester, Bu Vero, Bu Yovi dan Pak Rino dan dengan jumlah 6 pendaki Pak Very menanyakan apakah saya bisa menemani pendakian ini, karena berhubung hanya saya yang sudah perna melakukan pendakian Gunung Gede, dengan artian sekiranya saya tidak bisa menemani makan mereka akan mengikuti atau menyewa Open Trip. yup saya pun dengan senang hati menemani pendakian mereka, toh pun ini adalah janji saya kepada mereka di ruang Konseling waktu itu hihihi
Semua persiapan pun sudah kami lakukan, mulai dari gear pendakian yang akan kami bawa, logistik, akomodasi dan waktu pendakian, bahkan salah satu teman kami sampai membeli "ikan Salmon" untuk dijadikan alas kaki pendakiannya hihihihi. 11-12 Mei menjadi waktu pendakian yang kami pilih, dengan konsekuensi yang akan kami hadapi ialah kemacetan di jalur menuju basecamp dan mungkin saja di track pendakian, karena mengingat tanggal tersebut adalah long weekend dan cuti libur Waisak.
Sabtu 10 Mei jam 21.25 saya sampai di rumah Bu Linda yang merupakan meeting point kami, dan ternyata semua sudah ada disana dan sedang packing carrier. Saya dan Pak Rino mendapatkan jatah membawa tenda dan beberapa peralatan besar, Pak Ferry bagian logistik, dan ibu-ibu membawa logistik siap saji. Pukul 23.30 kami pun menuju BC dan sempat mampir makan di area Tugu Kujang Bogor. Saya dan Pak Ferry menggunakan motor sehingga setelah makan kami pun tancap gas menuju jalur puncak dengan kecepatan penuh, sedangkan Pak Rino dan rombongan cukup kesulitan menerobos macet di jalur Cisarua-Puncak-Cianjur.Â
Jam 02.00 tepat kami sampai di gang masuk BC Gunung Gede dan sempat istirahat tidur di Alfamart sembari menunggu rombongan Pak Rino yang masih terjebak macet. 02.49 rombongan mobil pun sampai, setelah selesai mengumpulkan nyawa dan membeli logistik tambahan, kami pun langsung menuju BC yang sejak tadi terpantau banyak sekali kendaraan baik motor maupun mobil yang menuju ke sana. Ternyata sesuai prediksi dan info yang di berikan Kang Ryan (Pemilik BC Hadi) bahwa jalur BC sangat macet, alhasil mobil dan motor kami parkir di BC lain, dan kemudian berjalan menuju BC Hadi.Â
Kurang lebih 20 menit perjalanan menuju ke BC dari tempat kami parkir, ya tidak apalah hitung-hitung sebagai pemanasan hihihi. Sesampainya di BC Hadi, kami sudah ditunggu oleh Kang Rian yang merupakan kenalan saya di Grup Pendaki Jawa Barat dan sekaligus pemilik OT Pendaki Suka Tektok yang pernah saya ikuti. Kang Ryan pun langsung menyuruh kami untuk beristirahat terlebih dahulu, karena memang kami berencana akan melakukan pendakian di esok hari pukul 07.00 pagi.
Pukul 05.50 kami sudah terbangun dari tidur yang cukup nyenyak, setelah bersih-bersih dan sarapan, pendakian pun kami mulai tepat jam 07.05 dengan semangat 45 hihihihi.Â
Saya sengaja menempatkan diri menjadi Sweeper dan berada paling belakang, padahal harusnya saya juga menjadi navigator paling depan karena memang saya yang sudah pernah ke Gunung Gede sebelumnya dan mengetahui track serta medannya.Â
Memang sebelum melakukan pendakian ini saya banyak bertanya pada Pak Titiari tentang 'kapasitas' 6 orang teman saya ini, dan info yang saya terima Pak Rino adalah seorang yang senang dunia bela diri Tinju/Boxing, Bu Ester sudah terbiasa melakukan tracking dan Bu Linda seorang pelari tangguh, sedangkan Bu Vero, Bu Yovi dan Pak Ferry sudah saya kenal cukup baik karena memang rutin bermain badminton dengan saya setiap jumatnya.Â
Dengan info tersebut saya pun yakin dan merasa aman dengan pendakian kali ini, apalagi 'kapasitas' teman-teman saya sudah lebih daripada cukup, itu sebabnya saya menjadi Sweeper dibelakang tanpa mengkhawatirkan teman-teman yang di depan.
Perjalanan dari BC ke Pos 1 cukup variatif, dimulai dari medan natah, setapak cor, bebatuan dan akar-akar pohon, kami pun harusnya melewati 2 pos bayangan setelah melewati pos ojek, namun Bu Yovi iseng bertanya pada akamsi yang sedang membawa logistik jualan ke pos-pos di atas, mereka melewati jalur berbeda, setelah dikonfirmasi jalur tersebut aman, kami pun mengikuti jalur 'fast track' tersebut sedangkan Pak Rino, Bu Ester dan bu Linda mengikuti jalur utamanya.
Ternyata jalur fast track ini cukup terjal dan basah alhasil ada sedikit insiden antara Bu Vero dan Pak Ferry hihihi. Setelah keluar dari jalur fast track tersebut kami pun kembali ke jalur utama dan bertemu dengan rombongan Pak Rino dan melanjutkan perjalanan ke Pos 1. Kami sampai di Pos 1 pukul 08.15 kurang lebih 1 jam perjalanan sejak dari BC tadi.
Pos 1 terpantau cukup ramai dan tak lama setelah mengambil beberapa dokumentasi dan beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan ke pos 2. Dari pos 1 ke pos 2 kami akan melewati 2 pos bayangang, hal inilah yang menjadikan Gunung Gede Istimewa serta primadona bagi para pendaki di Jawa Barat, karena dengan banyaknya pos bayangan membuat para pendaki mudah untuk beristirahat dikarenakan pos-pos bayangan tersebut bukan sekedar tempat beristirahat namun juga merupakan warung-warung jajanan yang menjual banyak makanan dan minuman yang tentunya harganya akan berupa disetiap warung dean ketinggian MDPL hihihi.
Tiba di Pos 2 Legok Leunca pukul 08.55 dan kami sempatkan untuk beristirahat sejenak. Dari pos 2 sampai ke pos 5 adalah tantangan yang sebenarnya, Pos 2 ke Pos 3 memiliki 7 pos bayangan, sedangkan Pos 3 ke Pos 4 merupakan track terberat dengan elevasi yang cukup tinggi. Terlihat jelas raut wajah para wanita-wanita masih sangat fresh, fisiknya tidak diragukan lagi. Tak lama kami beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan ke Pos 3.
Menuju Pos 3 kelompok tetap dibagi menjadi 2, Pak Rino, Bu Linda dan Bu Ester berada di barisan depan kemudian saya, Pak Ferry, Bu Yovi dan Bu Vero berada di belakang. Walaupun demikian kami tidak pernah ditinggal jauh didepan, setiap kali ada pos Bayangan, rombongan Pak Rino selalu berada disana untuk menunggu kami. Kurang lebih perjalanan dari Pos 2 ke 3 memakan waktu 2 jam, kami sampai di Pos 3 Buntut Lutung pukul 10.30.
Sebenarnya di Pos 3 kami berencana untuk beristirahat lama sembari makan siang, namun karena di pos 3 sangat ramai maka kami hanya sekedar istirahat dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pos 4.
Perjalanan menuju Pos 4 cukup menguras tenaga apalagi berpapasan dengan turunnya pendaki lain, sehingga macet di track tidak bisa dihindari lagi. Saya pun beberapa kali tertidur ketika beristirahat sejenak, ditambah lagi bahu saya sudah mulai sakit menahan beban carrier dari tadi. Pendaki kali ini kebetulan saya memakai Carrier saya yang 65 Liter sehingga sangat terasa bebannya, berbeda dengan tahun lalu saya hanya memakai carrier 45 L karena memang waktu itu saya solo hiking. Setelah merasa cukup memulihkan tenaga di pos 3, kami pun melanjutkan perjalanan dan tak lama kami pun sampai di Simpang Maleber.
Pos 4 Simpang Maleber kami sampai pukul 14.20 dan langsung disambut puluhan pendaki yang sedang istirahat. Yup sejak tadi semua pos yang kami lewati selalu padat, apalagi pos 3. Kami beristirahat tidak terlalu lama, mengingat tinggal 1 pos lagi kami sampai di Alun-Alun Barat Surya Kencana. Kami pun melangkahkan kaki semakin cepat, rasa capek dan sakit di punggung seketika hilang tersugesti Alun-Alun Surya Kencana yang sudah di depan Mata.
Mendekati Alun-Alun Barat Surya Kencana kepadatan pendaki yang turun semakin banyak, tak jarang macet dan stuck di track pun kami alami. Inilah resiko melakukan pendakian di long weekend hihihi. Menuju Pos 5 kami pun terpisah yup karena kemacetan tadi, sehingga tidak bisa bersama-sama lagi.
Pukul 15.25 saya sampai Alun-Alun Barat Surya Kencana dan sudah di tunggu Pak Rino dan para wanita, ternyata saya dan Pak Very yang paling terakhir hihihihi. Kami pun mengabadikan banyak foto di Alun-Alun Barat, suatu pencapaian bagi kami semua apalagi bagi teman-teman yang baru pertama kali melakukan pendakian di atas 2000Mdpl.
Setelah puas mengabadikan moment saya mendahului ke Alun-Alun Timur untuk mencari area mendirikan tenda, saya memang berencana mendirikan disana mengingat Alun-Alun Timur memiliki sumber mata air dan dekat dengan track summit. Perjalanan menuju Alun-Alun Timur tanpa sengaja saya bertemu Rehan, Seorang pemuda asal Sukaraja Bogor, dan menariknya dia memiliki darah Halmahera, sama dengan saya.Â
Mamanya asli orang Halmahera dan Papanya Sunda, dan dia sempat bersekolah di Kota Ternate sehingga kami sangat luwes bercerita menggunakan logat dan dialek Halmahera. Momen ini menjadi hal spesial bagi saya, karena tahun sebelumnya saya pun bertemu dengan Bang Wahyu, pemuda Cianjur yang perna tinggal di Halmahera selama 6 bulan dalam kegiatan ekspedisi Indonesia. Hal ini membuat saya bernostalgia pada pendakian saya tahun lalu hihihi.
Setelah sampai di Alun-Alun Timur kami pun bersama-sama mendirikan tenda dan mempersiapkan menu makan malam, kami memasak bersama dan mengeluarkan semua logistik yang kami punya. Satu hal yang membuat saya merasa kurang baik dalam manage logistik adalah, saya lupa bahwa saya mendaki dengan "EMAK-EMAK", bukan Ibu-Ibu hihihi yang mana persediaan makanan yang mereka bawa sangat Luuuaaaar biasaaa banyaknya dan enak-enak. Alhasil beberapa logistik kami tidak di masak, bahkan bahan sop saya pun tidak tersentuh, saya hanya memasak nasi untuk mereka dan semua terkesima akan nasi yang matang sempurna wkwkwk aseek wkwkk.
Setelah makan malam kami pun tidak banyak bercerita, lebih memilih beristirahat untuk melakukan summit di pagi hari.
Jam 05.30 setelah sarapan pagi kami pun persiapan menuju track summit, bahkan di track summit pun sudah macceeeeeet hihihi. Namun tetap saja, karena semua bersemangat untuk sampai di Puncak Gede, kami tetap naik dengan hati riang gembira hihihi
Pukul 06.54 Kami semua sampai di Puncak Gunung Gede 2.958 MDPL dan disambut kabut tebal. Tak lama kami di puncak Gunung Gede, sembari menunggu kabut menghilang kami pun jalan-jalan mengelilingi kawah puncak, jam 09.30 kami pun turun ke Alun-Alun Timur untuk persiapan kembali ke BC pukul 12.00.
dan untuk kedua kalinya saya Gagal foto dengan Artis Gunung Gede "Tugu Puncak Gunung Gede", mungkin saya akan kembali lahgi untuk yang ke tiga  kali demi bisa foto dengan Tugu puncak tersebut hihihi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI