Pukul 02.53 kami sampai di Pos 4 Samarantu, saya cukup kaget karena di pos 4 ada beberapa pendaki yang mendirikan tenda untuk camp, kurang lebih 5 tenda. Ya di Pos 4 sendiri dilarang mendirikan tenda, karena posisi camp areanya yang tidak memungkinkan dan banyak pohon kering/tua. Dengan kondisi track yang masih berlumpur sisah hujan semalam kami tetap melangkah walaupun dingin masih menerpa.
Kurang lebih 1 jam lebih kamu pun sampai di pos 5 dan betul saja pos 5 sudah sangat padat dengan tenda-tenda para OT, padaaaaat. Tidak terlalu lama kami beristirahat disana, kami pun melanjutkan perjalanan, 04.08 kami sampai di Pos 6 Samhyang Ketebonan di ini hanya ada beberapa tenda saja karena memang lokasi camp yang kurang luas. Sedikit beristirahat sembari makan snack yang kami bawa, langkah kaki terus menapaki puncak Slamet.
Dari pos 6 ke pos 7 dan 8 cukup relatif dekat, kami sampai di pos 7 Samhyang Kendit pukul 04.54 kurang lebih 40 menit dari pos 6. Di pos 7 terdapat warung terakhir yang ada di track gunung Slamet, namun sayang warungnya tutup. Kami lanjut menuju pos 8, dan disini matahari sudah mulai menunjukan kilaunya di ufuk timur dengan warna oren yang megah. Tepat pukul 05.15 kami sampai di pos 8 Samhyang Jampang, sekitar 15 menit kami beristirahat disini karena spot foto yang cukup bagus.
Tak sadar langit sudah sangat cerah, lautan awal yang menjadi primadona sudah berada persis di belakang kami, dan vegetasi sudah mulai terbuka, yup itu tandanya pos terakhir pos 9 sudah tinggal sedikit lagi.
Pukul 05.55 kami pun sampai di Pos 9 Pelawangan, pos batas pendakian, dari sini sudah tidak di anjurkan untuk melanjutkan ke puncak Slamet, namun ya semuanya  tetap menuju puncak Slamet. Di pos 9 kami cukup lama hampir 30 menit kami beristirahat sembari mengabadikan momen foto bersama lautan awal yang perlahan meninggalkan puncak Slamet. Dari pos Plawangan menuju top Slamet membutuhkan waktu 2 sampai 2 jam setengah, dengan vegetasi pasir dan bebatuan, yang sangat mengurus tenaga kami.
Sudah cukup dalam mengabadikan momen saya pun mengajak Agu dan Quenna untuk melanjutkan perjalanan, tak jarang kami mendengar teriakan Batuuuuu awas batuuu, yup dengan track seperti ini sering sekali ada batu yang jatuh dari atas, kami pun semakin berhati hati. Tak adanya vegetasi pepohonan membuat track terakhirnya sangat berat, beberapa kali kami beristirahat bahkan saya menyempatkan waktu untuk tidur 1-2 menit hhihi.