Lalu bagaimana peluangnya?Â
Serius nggak sih Giring nyalon?Â
Realistis kah?Â
Nah disini menariknya.Â
PSI itu adalah partai yang mengidentikkan diri sebagai partai yang dekat dengan anak-anak muda. Anak-anak muda ini adalah para kaum milenial yang kaya akan ide dan membutuhkan ruang untuk aktualisasi diri. Dan PSI sebagai partai baru sangat sadar masih harus berjibaku untuk mendulang suara dalam pemilihan umum 2024 nanti.
Mereka masih harus berkeringat untuk sekedar bisa menembus ambang batas parlemen. Artinya mereka perlu menjaring suara sedini mungkin, istilahnya mumpung masih pagi.
Bisa jadi pernyataan mengejutkan Giring yang ingin menjadi Capres 2024 ini adalah alat yang dipakai untuk mendongkrak suara serta popularitas. Tokoh yang dimajukan pun seorang selebritas ternama yang sudah sangat familiar di kalangan milenial. Mereka tahu benar pemilih pada 2024 nanti separuhnya adalah anak-anak muda.
Sekarang anak muda mana sih yang tak kenal dengan sosok Giring Nidji? Ini utak-atik sederhana dan imajinasi saya saja. Bagaimana jadinya bila yang diajukan Grace Natalie, sang ketua umum definitif? Ya pasti kurang dikenal lah. Oleh sebab itu popularitas partai tidak akan terdongkrak.
Kalau saya sih kenal siapa Grace Natalie sebab dulu saya suka melihatnya membawakan berita. Sosoknya kritis dan pemikirannya cerdas. Tapi bagaimana dengan mahasiswa-mahasiswa sekarang? Kenal? Dengar namanya dikuping saja mungkin belum. Tapi begitu Giring yang diajukan, banyak yang akan kompak berteriak, " He's one of my favourite artist...!!"
Itu tadi baru yang pertama. Masih ada lagi yang kedua. Apa itu? Coba kita perhatikan. Video ini diunggah pertama kali di Instagram pribadi milik Giring yang sudah mempunyai lebih dari 300 ribu follower (baca: influencer). Hingga saat ini video ini sudah mendapatkan sebanyak lebih dari 12.000 'like'.
Kemudian Partai Solidaritas Indonesia ikut mengunggah video ini lewat laman resmi YouTube mereka. Artinya apa? Langkah ini tidak terlepas dari strategi politik PSI.