Simpati
Perasaan keterikatan emosional pada orang lain karena sikap, penampilan, atau kepribadian, sehingga muncul keinginan untuk menjalin hubungan sosial.
Contoh:
- Warga memberi dukungan pada korban bencana karena merasa kasihan.
- Mengucapkan “turut berduka cita” kepada teman yang kehilangan keluarga.
- Merasa iba ketika melihat anak jalanan yang duduk di trotoar.
Empati
Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan apa yang dialami orang lain, baik suka maupun duka. Empati lebih dalam daripada simpati karena benar-benar ikut merasakan kondisi orang lain sampai muncul tindakan.
Contoh:
- Relawan yang ikut membantu korban bencana dengan penuh ketulusan.
- Teman ikut menangis dan pergi ke pemakaman ketika sahabatnya kehilangan anggota keluarga.
- Memberikan makanan kepada anak lusuh yang duduk di trotoar.
Bentuk Hubungan Sosial Asosiatif
Bentuk interaksi sosial yang mengarah pada persatuan atau integrasi sosial.
Kerjasama
Dua orang atau lebih berusaha mencapai kepentingan atau tujuan bersama dengan saling membantu dan mendukung.
Akulturasi
Proses penerimaan unsur budaya asing ke dalam budaya sendiri, tanpa menghilangkan budaya asli. Kedua budaya tetap ada berdampingan.
Contoh:
- Umat Islam di Jawa melakukan tahlilan di masjid (Islam dan tradisi Jawa)
- Pembangunan masjid Kudus, arsitektur Hindu namun digunakan untuk ritual Islam (shalat)
Asimilasi
Proses peleburan dua budaya yang menghasilkan budaya baru, sehingga budaya lama/asli bisa hilang atau melemah.
Contoh:
- Pernikahan campuran antar etnis yang berbeda, misalnya Jawa-Tionghoa.
- TKI di Jepang mulai terbiasa menggunakan bahasa Jepang daripada bahasa Indonesia.
Bentuk Hubungan Sosial Disosiatif
Hubungan disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan atau
disintegrasi sosial.
Persaingan / Kompetisi
Perselisihan untuk merebutkan / mencapai kepentingan sesuatu dengan perlombaan
sehat atau tanpa kekerasan.
Contoh:
- Siswa bersaing mendapatkan peringkat 1 di sekolah.
- Atlet bertanding dalam ajang Olimpiade.