Jalan Pintas Menjadi Polyglot di Jogjakarta

Jogjakarta sudah lazim dijuluki sebagai kota pelajar sedari dulu. Banyak mahasiswa dari luar daerah yang datang untuk menimba ilmu di kota gudeg ini. Pun selain itu, kampus-kampus yang ada di Jogja terkenal berkualitas dan menghasilkan lulusan yang berkompeten.

Selain golongan kaum mahasiswa, ternyata Jogja juga diramaikan oleh pendatang dengan berbagai macam mimpi dan tujuan. Biasanya mereka datang untuk bekerja atau membuka usaha. Beberapa yang lain datang karena Jogja mempunyai nuansa yang sangat khas, penuh seni dan otentik. Baik diromantisasi media maupun tidak, Jogja memang sudah romantic. Setidaknya itu menurut pendapatku.

Bagi pemuda plonga-plongo yang hampir dua tahun tinggal di Jogja seperti saya, Jogja menjadi kota pelajar bukan hanya karena adanya banyak kampus. Seorang dosen saya pernah suatu ketika berkata yang intinya adalah setiap sudut di Jogja bisa kita ambil pelajaran. Hal ini saya amini setelah memperhatikan banyak hal dan ternyata jika direnungkan memang benar apa kata dosenku tersebut.

Salah satu hal kecil yang bisa dipelajari di Jogja adalah bahasa. Jika memanfaatkan momen tinggal ngekost di Jogja dengan baik, bukan tidak mungkin untuk kita bisa menguasai berbagai bahasa atau bahkan menjadi seorang polyglot. 

Polyglot sendiri adalah sebutan untuk orang yang bisa menguasai banyak bahasa dengan lancar. Salah seorang polyglot yang saat ini sedang naik daun adalah Fiki Naki, seorang Youtuber dari Pekanbaru. Di usianya yang baru sekitar 21 tahun, dia sudah berhasil menguasai berbagai bahasa seperti Rusia, Rumania, Perancis, Jerman dan tentu saja bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Dan hebatnya, dia menguasai semua bahasa tersebut secara otodidak atau tanpa melalui kursus. Cukup belajar di berbagai platform di internet dan mempraktikannya melalui OmeTV. Sebab belajar bahasa yang paling efektif memang dengan cara ruting mempraktikannya.

Nah, tadi sempat saya singgung bahwa menimba ilmu di Jogja tidak melulu harus formal di kampus, begitupun Ketika belajar bahasa. Lalu dimanakah tempat belajar banyak bahasa di Jogja? Apakah sulit? Apakah membutuhkan banyak biaya? 

Baik, tenang saja. Akan saya coba uraikan bagaimana cara belajar berbagai bahasa dengan tinggal di Jogja. Namun sebelumnya, akan saya ingatkan bahwa cara ini hanya akan berhasil jika anda bukan seorang pemalu dan juga harus rutin dipraktikan. Berikut inilah tempat-tempat belajar bahasa yang 'terjangkau' dan asyik di Jogjakarta.

• Angkringan

Bagi mahasiswa pendatang yang non Jawa, angkringan bisa menjadi tempat yang sangat tepat untuk belajar bahasa Jawa. Disini kita akan berbincang langsung dengan bapak-bapak yang mana bahasa Jawanya lebih 'bersih' daripada bahasa Jawa kaum muda. Selain mengasah skill berbahasa Jawa, mengobrol dengan bapak-bapak juga ada kesannya tersendiri sendiri.

Belajar bahasa jawa di angkringan tentunya tidak berbayar. Kita cukup memesan minum seperti kopi atau es teh dan beranikan diri untuk mengajak bapak-bapak pemilik angkringan untuk mengobrol, tentunya dengan menggunakan bahasa Jawa. Apabila merasa lapar, tinggal ambil makanan yang tersedia disana, seperti nasi kucing, sate usus, baceman, gorengan tempe dan lainnya.

Ketika belajar bahasa Jawa dengan bapak-bapak, kita cenderung mendapatkan kosa kata yang lebih sopan dan berbudaya. Selain itu, bapak-bapak tersebut adalah 'native speaker' bahasa Jawa dan kita bisa saling menimpali obrolan, jauh berbeda jika belajar bahasa Jawa melalui Youtube, yang cenderang bersifat satu arah. Dengan begitu, bukan tidak mungkin lidah kita akan terlihat seperti orang Jawa sungguhan.

Kekurangannya belajar bahasa Jawa disini adalah seringkali angkringan berada di pinggir jalan. Jadi Ketika kebetulan jalanan ramai, suasana 'kursus' bahasa jawa kita menjadi kurang kondusif. Selain itu, dibutuhkan kemampuan bersosial yang cukup baik untuk mempertahankan obrolan secara intens dalam waktu yang lama. Lama obrolan juga kadang bergantung pada seberapa cepat kopi kita habis.

• Warmindo

Warmindo adalah salah satu jenis kedai makan yang sangat populer di Jogjakarta. Kedai ini bisa ditemui hampir di setiap sudut-sudut kota Jogja. Dari pinggir jalan raya, jalan provinsi sampai jalanan biasa pun ada. Dan sudah bukan rahasia umum lagi jika kebanyakan pengelola warmindo adalah orang Sunda yang berasal dari Jawa Barat. Nah, dengan strategi yang sama seperti yang kita lakukan di angkringan tadi, maka sambil menyelam minum air, sambil pesan makan kita bisa sekalian belajar bahasa Sunda.

Cukup banyak menu yang tersedia di Warmindo. Mulai dari nasi goreng, magelangan, mie instan, mie dokdok sampai yang sifatnya pelengkap seperti gorengan tempe, bakwan dan lain-lain. Untuk minumannya sendiri hampir sama dengan yang tersedia di angkringan. 

Lalu bagaimana caranya belajar bahasa Sunda di Warmindo? Cukup pesan kopi ke aa (panggilan untuk mas-mas yang jaga) yang ada disana, lalu beranikan diri untuk membuka obrolan dengan bahasa Sunda. 

Teman saya yang berasal dari Flores berhasil menguasai bahasa Sunda dengan cara ini. Menggunakan bahasa Sunda Ketika memesan di Warmindo membuat keintiman tersendiri antara kita dengan aa yang jaga. Sehingga selain memperoleh skill berbahasa Sunda, menambah persaudaraan dengan aa Warmindo pun rasanya sudah bukan tidak mungkin lagi.

Kekurangan kursus bahasa Sunda disini adalah ketika ramai oleh pelanggan membuat kita susah mengobrol dengan aa Warmindo. Berbeda dengan angkringan yang walaupun ketika ramai oleh pelanggan, desain angkringan tetap memungkinkan kita untuk mengobrol dengan ownernya.

• Kost

Kost-kostan juga merupakan tempat yang efektif untuk mempelajari banyak bahasa baru, dengan catatan penghuninya heterogen, dalam arti berasal dari banyak tempat di Indonesia. Dengan membiasakan diri mengobrol dengan teman kost yang berasal dari berbagai daerah memungkinkan kita untuk memperoleh kosa kata baru. 

Pilihan bahasa yang tersedia untuk kita pelajari pun beragam, bergantung pada dari mana saja teman-teman kita berasal. Jika kebetulan teman kita berasal dari Banjarmasin, maka kita bisa memintanya untuk mengajari kita bahasa Banjar. Jika teman kita berasal dari Pontianak, maka janganlah malu untuk memintanya mengajari bahasanya.

Jika kostan kita adalah tipikal kost yang penghuninya saling tidak menyapa satu sama lain, maka gunakan kesunyian tersebut untuk belajar bahasa melalui internet. Itu bukan hal yang buruk karena buktinya sudah banyak yang menguasai bahasa asing hanya melalui internet. Pilihlah bahasa asing yang kita sukai, lalu cari konten-konten berbahasa yang kita sukai tersebut.

• Kursus Bahasa

Pilihan yang satu ini sudah barang tentu wajib saya cantumkan. Seperti Namanya, kursus bahasa adalah tempat dimana kita bisa belajar bahasa secara sistematis dan terstruktur. 

Ini tentu menjadi pilihan yang paling efektif jika dibanding tempat lainnya, walaupun seringkali harus membayar dengan nominal yang cukup lumayan. Tapi tidak apa, sebab tidak ada harga yang mahal untuk sebuah ilmu. 

Namun sejauh yang saya tahu, ada semacam komunitas yang mengadakan kelompok belajar bahasa Inggris secara gratis. Itu barangkali bisa menjadi solusi jika keberatan dengan harga kursus bahasa yang bisa dibilang lumayan.

Itulah tadi tempat-tempat belajar bahasa yang saya rekomendasikan. Beberapa mungkin 'hanya' bahasa daerah. Namun tidak ada salahnya mempelajari bahasa tersebut. Sebab, ada suatu pepatah yang berbunyi "Barangsiapa yang menguasai bahasa suatu kaum, selamatlah ia dari kaum tersebut.". Percayalah bahwa belajar bahasa itu menyenangkan, apapun bahasanya!