Mohon tunggu...
alfadz anasirul syafii
alfadz anasirul syafii Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi Mancing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tri Hita Karana: Tiga Jalan Menuju Kebahagian Hidup

9 September 2025   16:59 Diperbarui: 9 September 2025   16:59 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Visualisasi hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam (Sumber: Canva) 

Pendahuluan

Setiap manusia pada dasarnya mendambakan kehidupan yang harmonis, damai, dan sejahtera. Dalam ajaran Hindu di Bali, terdapat sebuah falsafah luhur yang menjadi pedoman hidup untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu Tri Hita Karana. Secara etimologis, Tri berarti tiga, Hita berarti kebahagiaan, dan Karana berarti penyebab. Dengan demikian, Tri Hita Karana dimaknai sebagai tiga penyebab terciptanya kebahagiaan hidup. Falsafah ini tidak hanya berperan dalam kehidupan keagamaan masyarakat Bali, tetapi juga relevan untuk menjawab tantangan globalisasi, degradasi lingkungan, serta krisis moral yang dihadapi umat manusia saat ini.

Konsepsi Tri Hita Karana

Tri Hita Karana merupakan konsep kosmologis yang menekankan pentingnya menjaga tiga hubungan utama dalam kehidupan, yaitu:

  1. Parahyangan -- Hubungan harmonis manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa).

    • Hubungan ini menekankan kewajiban spiritual manusia dalam berbakti kepada Tuhan melalui sembahyang, yadnya, serta pengamalan nilai-nilai religius.

    • Dalam keyakinan Hindu, manusia memiliki atman yang merupakan percikan suci dari Tuhan. Oleh karena itu, manusia berkewajiban menjaga kesucian diri dan membayar "hutang spiritual" kepada Tuhan melalui perbuatan baik.

  2. Pawongan -- Hubungan harmonis antar sesama manusia.

    • Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Hubungan antarsesama harus dilandasi dengan rasa saling menghargai, saling mengasihi, dan saling membimbing (asah, asih, asuh).

    • Nilai ini diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat melalui sikap gotong royong, toleransi, solidaritas, dan rasa persaudaraan yang erat. Dengan menjaga keharmonisan sosial, akan tercipta ketenteraman dan keamanan dalam keluarga, masyarakat, bahkan negara.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun