Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bersua Kupu-kupu Kuning di Benlutu

15 November 2022   21:20 Diperbarui: 18 November 2022   21:10 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Gereja GMIT Jemaat Kota Kupang (Foto:Lex) 

"Sejak tahun 1933 GPI memutuskan agar jemaat-jemaat di daerah pelayanan mendirikan sendiri sinode yang secara mandiri melaksanakan pelayanan bagi warga jemaat di wilayah masing-masing, tetapi tetap dalam kesatuan GPI," kata Pendeta Samuel B. Hakh, DTh., Ketua Sinode GPI. Beberapa tahun lalu Pak Sam memperoleh gelar profesor. Sekarang ia menjabat Kepala Penjamin Mutu Internal di Sekolah Tinggi Teologi dan Filsafat Jakarta. Ia juga mengajar bahasa Yunani.

Berdirilah Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) tahun 1934 di Minahasa, Gereja Protestan Maluku (GPM) 1935, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) 1947, lalu Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) pada tahun 1948. 

Belakangan lahir pula dari hasil Pekabaran Injil oleh GMIM yakni Sinode GPID Donggala, GPIG Gorontalo, GPIBT Toli-Toli, GKLB Luwuk-Banggai.

Kemudian GKLB Luwuk-Banggai memandirikan jemaat-jemaat di Banggai Kepulauan menjadi GPIBK. Sementara GPM yang mengabarkan Injil ke Papua melahirkan GPI Papua, kemudian GERMITA di Talaud dan IECC di California,AS.

Asal-usul tanggal 27 Februari menjadi hari ulang tahun GPI? Karena pada tanggal tersebut pada tahun 1605 pasukan Belanda yang dipimpin Laksamana Van der Haghen berhasil merebut benteng Portugis di Ambon dan mengusir mereka keluar dari sana. Turun dari kapal dan masuk ke benteng Portugis, Van der Haghen dan awak kapal serta serdadunya mengadakan ibadah syukur atas kemenangan itu.

Menurut Samuel, ibadat syukur itu adalah ibadah protestan yang pertama diadakan di nusantara, bahkan di asia. Sehingga ibadah itu dapat dipandang sebagai permulaan sejarah protestanisme di Indonesia. Sejak tahun 1972, setelah melewati penelitian cukup panjang demi penentuannya, hari ulang tahun GPI mulai diperingati.

=000=

Saya bersama Andri menuju Soe, ibukota kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), kabupaten lain di Pulau Timor. Pagi masih lembab. Jalan raya trans Timor membentang di depan. Menawarkan kenyamanan bagi pengendara. Ia mulus dan lebar seperti tol. Sedikit kendaraan yang lewat. Andri menyebut nama-nama daerah yang kebanyakan berawalan "Oe": Oesapa, Oebobo, Oenesu,Oehala dan lainnya. "Oe" pada nama itu berarti air kata dia.

"Mungkin karena di sini daerah kering sehingga orang menaruh kerinduaannya pada nama tempat yang berarti air,"jelas Andri sembari tertawa.

Kupang-Soe berjarak 130 km. Sekitar dua jam berkendara. Rumah penduduk terdapat di kiri-kanan jalan. Rata-rata beratap seng. Gereja seperti ada di mana-mana. Tetapi di tempat lain hanya ada hutan.

Inilah indahnya datang di penghujung musim hujan. Pohon-pohon sedang berbunga. Kupu-kupu telah "menetas" dari kepompongnya. Maka kerap kami berpapasan dengan ribuan kupu-kupu kuning. Mereka terbang bergerombol laksana pasukan penyambut. Mobil kami pelankan hingga ke Benlutu, kawasan pegunungan di TTS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun