Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bersua Kupu-kupu Kuning di Benlutu

15 November 2022   21:20 Diperbarui: 18 November 2022   21:10 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Gereja GMIT Jemaat Kota Kupang (Foto:Lex) 

Dari atas Benlutu pandangan bisa dilepas jauh ke bawah. Berkilo-kilo meter ke sana hanya ada bukit dan hutan. "Seperti pemandangan di Eropa dalam film-film," ujar Andri.

=000=

Sisa-sisa upacara pembukaan masih tampak di Aula Serbaguna GMIT Jemaat Efata, Soe. Warga sedang menunggu giliran memeriksakan Kesehatan mereka. Hari sudah siang. Bakti sosial, seminar, pengobatan dan sunat massal jadi bagian dari ultah GPI. Saya berjumpa Pendeta Johanis Ratu.

"Selain periksa kesehatan ada juga 52 orang disunat sifon," kata dia.

Sifon adalah sunat tradisional yang masih dilakukan beberapa suku di Timor. Pria berusia 15-18 tahun wajib disunat oleh Ahelet, kepala suku. Bisa memakai pisau biasa atau kulit bambu yang tipis dan tajam.

Persoalan Sifon selain tidak higienis adalah ritual berhubungan seks yang dilakukan untuk sarana "penyembuhan". Tetapi ini dilakukan pada masa yang telah lampau. Hubungan seks itu dipercaya mampu menyembuhkan luka pasca disunat. Jadi istilah sifon sebenarnya berarti berhubungan seks dengan seorang perempuan sebelum luka sunat benar-benar sembuh.

Konon untuk membuang segala kesialan, malapetaka dan penyakit yang disebut "panas" dan membuat organ seksual pria kembali berfungsi baik. Maka bila sifon sudah terlaksana, pasien tidak boleh lagi berhubungan seks dengan perempuan pasangan sifonnya seumur hidup.

Jika sang pria yang dianggap telah membuang penyakitnya pada wanita tersebut berhubungan seks lagi dengan wanita yang sama, maka penyakitnya dipercaya akan kembali pada sang pria. Itulah sebabnya mengapa Sifon tidak boleh dilakukan dengan istri sendiri, dan tidak ada lelaki yang mau memperistri perempuan yang menjadi obyek dari sifon.

Tentu saja kebiasaan ini ditentang keras dua gereja di sana. Gereja Protestan maupun Katolik menilai sifon bertentangan dengan nilai-nilia kristiani, terutama karena merendahkan kaum perempuan. GMIT gencar melaksanakan bimbingan pranikah kepada jemaatnya.

Gereja Katolik bahkan melarang umatnya yang masih menjalankan sifon secara tradisional untuk ambil bagian dalam sakramen di gereja. Bagi umat Katolik ini hukuman berat!

"Kami melakukan sunat untuk kesehatan. Kami sampaikan kepada peserta bahwa sunat ini tidak terkait dengan syarat-syarat sunat tradisional sifon," jelas Anis Ratu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun