Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menggerakkan Perpustakaan untuk Tingkatkan Literasi di Sumba Timur

10 November 2022   08:37 Diperbarui: 11 November 2022   14:47 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setelah kami mendapat intervensi dari program Perpustakaan Ramah Anak INOVASI bersama Taman Bacaan Pelangi (TBP) barulah semuanya teratur seperti sekarang. Kami juga dilatih sehingga bisa paham bagaimana memanfaatkan perpustkaan secara baik dan benar untuk meningkatkan literasi anak," kata Mery.

Sebelumnya buku-buku disimpan dalam kardus dan ditumpuk. Juga belum ada program membaca di perpustakaan bagi siswa. Perpustakaan hanya dibuka bila siswa mendapatkan tugas dari guru, sebab buku-buku yang ada di rak merupakan buku-buku penunjang pembelajaran seperti ensiklopedi, seni budaya, kamus bahasa Indonesia, dan lainnya.

"Padahal kami punya buku-buku yang bagus ketika itu. Tapi tidak kami manfaatkan," aku Mery.

Saat ini buku-buku telah diatur dalam beberapa rak, sehingga mudah dijangkau oleh siswa sesuai dengan kemampuan membaca mereka. Buku untuk kelas awal diletakkan di rak bagian bawah dan semakin ke atas, tingkat kesulitan buku semakin tinggi. Penjenjangan buku dilakukan oleh pustakawati dan guru-guru kelas dengan menggunakan panduan yang disediakan oleh TBP.

"Ada enam jenjang buku yang diperkenalkan melalui program ini, mulai dari yang paling mudah yaitu jenjang Kumbang, Burung, Ikan, Rusa, Singa, dan Gajah. Buku jenjang Singa dan Gajah cocok untuk pembaca lancar," jelasnya.

TBP kata dia menyumbang 1.336 eksemplar buku berbagai judul untuk perpustakaan ini. Selain itu, sekolah menambah 621 buku yang diambil dari tumpukan kardus-kardus sebelumnya, yang masih terbungkus rapi.

Siswa-siswi membaca di perpustakaan sesuai jadwal harian mereka (Foto:Lex) 
Siswa-siswi membaca di perpustakaan sesuai jadwal harian mereka (Foto:Lex) 

Melalui program kolaborasi ini, TBP menyediakan buku cerita anak berkualitas untuk dibaca di perpustakaan dan dipinjam ke rumah. Selain itu, TBP juga memberikan pelatihan pengembangan kapasitas guru melalui pelatihan 'Manajemen Perpustakaan Ramah Anak' dan 'Kegiatan Membaca di Perpustakaan'.

Melalui dua jenis pelatihan di atas, kepala sekolah, pustakawan, dan guru-guru dilatih untuk menjadi pendidik yang ramah anak dan aktif untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan, yaitu Membaca Lantang, Membaca Bersama, Membaca Berpasangan, dan Membaca Mandiri.

Kini setiap kelas memiliki jam kunjung perpustakaan minimal satu kali jam pelajaran, yaitu 35 menit setiap minggu. Ketika berkunjung ke perpustakaan, guru kelas akan mendampingi anak-anaknya dan melakukan empat kegiatan membaca yang sudah diperkenalkan saat pelatihan, yakni membaca lantang, membaca bersama, membaca mandiri, dan membaca berpasangan.

Pada kegiatan membaca lantang, guru memilih satu judul buku lalu membacanya dengan lantang di hadapan para siswa dengan gaya bercerita.  Tujuannya adalah menunjukkan kepada siswa penggunaan tanda baca dan ekspresi yang tepat. Pada setiap kegiatan, guru akan memperkenalkan atau menjelaskan kata-kata baru atau kata-kata sulit sesuai dengan konteks lokal agar lebih mudah dipahami anak. Kepada penulis, Tabita Tade Lape, seorang guru kelas memeragakan cara membaca lantang. Dengan penuh ekspresi ia membacakan sebuah buku dari kategori "kumbang" kepada kami.

Pada tahun 2020, Perpustakaan SD Laipori dikunjungi oleh perwakilan Kementerian Pendidikan Afghanistan untuk mengetahui bagaimana mereka memanfaatkan perpustakaan demi  meningkatkan minat baca siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun