Mohon tunggu...
alessandra acristie
alessandra acristie Mohon Tunggu... Jurnalis - trying my best to write something here.

i hope my writings could be useful.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenali Jurnalisme Multimedia

12 Februari 2020   10:09 Diperbarui: 12 Februari 2020   10:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring berkembangnya jaman, teknologi juga turut berevolusi. Perkembangan teknologi ini tentunya mempengaruhi kehidupan manusia, termasuk dalam pekerjaan. Seperti halnya jurnalistik yang awalnya hanya akan diberitakan secara serentak melalui surat kabar cetak yang hanya menampilkan foto serta tulisan. Selain itu, radio mulai berkembang dan orang-orang dapat menyampaikan sesuatu melalui audio di radio. 

Setelah radio, muncul televisi yang menampilkan informasi dengan audio, visual (video) serta teks. Tak berhenti di sana, sekarang kita dapat menikmati informasi dari berbagai platform termasuk slideshow, foro, video, podcast, grafis, blog print, dll. Hal ini disebut juga dengan jurnalisme multimedia yang salah satu cirinya adalah memiliki minimal tiga konten.

Apa itu jurnalisme multimedia?
Jurnalisme menurut Haris Sumadiria dalam buku "Jurnalitstik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional" tahun 2005 mengatakan bahwa jurnalisme adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita. Hal ini juga dilakukan secara berkala, secepat dan seluas mungkin dan ditujukan kepada khalayak umum.

Sedangkan multimedia menurut Vaughan (2004: p1) adalah beberapa kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau degnan manipulasi digital. Itulah sebabnya ciri lain dari jurnalisme multimedia adalah harus berbasis web/ web-based.

Secara umum, multimedia dapat kita definisikan sebagai kombinasi dari visual, audio, grafik dan teks untuk menghasilkan suatu cerita. Dengan kata lain, orang menyebutnya dengan "cross media", "transmedia", atau "mixed media".

Dengan adanya revolusi digital, jurnalisme kini tak hanya sebatas audio, atau visual, atau teks saja. Namun mereka menjadi satu kombinasi dengan berbasis web yang kita sebut dengan jurnalisme multimedia.

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, jurnalisme multimedia merupakan kombinasi antara beberapa platform seperti video, foto, podcast (audio), database, grafis, blogprint, audio slideshow, dan teks.

Namun dalam penggunaannya, setiap platform ini memiliki fungsinya masing-masing. Misalnya saja video digunakan untuk merekam action yang mana di dalamnya terdapat gerakan, aktivitas, menonjolkan aspek tempat, situasi.

Selain itu, video juga dapat digunakan untuk menampilkan suatu drama. Hal ini bertujuan agar audiens juga dapat merasakan emosi actor tersebut. Juga untuk menunjukkan langkah-langkah membuat sesuatu, atau bagaimana sesuatu itu bekerja (video tutorial).

Foto memiliki beberapa tipe dan aspek cerita seperti untuk mengabadikan suatu momen. Foto yang baik dapat menceritakan emosi yang dirasakan oleh fotografernya.
Ketika anda ingin memusatkan perhatian pada siapa subjek yang sedang diceritakan, dibanding mengupas tentang bagaimana ia berperilaku, menggunakan foto akan lebih baik dibanding video.

Teks biasa digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang bersifat background information. Audiens dapat memahami latar belakang kejadian dengan lebih jelas melalui teks bacaan yang disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun