Mohon tunggu...
Subhan Alba Bisyri
Subhan Alba Bisyri Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

FISIP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahaya Ujub

24 Desember 2023   12:21 Diperbarui: 24 Desember 2023   12:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Islam, sombong dianggap sebagai sifat buruk yang harus dihindari. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri" . Sombong juga dianggap sebagai dosa pertama Iblis . Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menghindari sifat sombong dan bersikap rendah hati.

*Sombong dan percaya diri*
Menurut , perbedaan antara rasa percaya diri dan sombong terletak pada cara seseorang memperlakukan orang lain dan bagaimana ia memandang dirinya sendiri. Berikut adalah beberapa perbedaan antara rasa percaya diri dan sombong:

Pertama. Cara memperlakukan orang lain: Orang yang percaya diri memahami bahwa setiap orang berharga dan memperlakukan semua orang dengan hormat, bahkan orang yang berada di bawahnya. Sementara itu, orang yang sombong cenderung merendahkan atau meremehkan orang lain dan menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain.

Kedua. Cara memandang diri sendiri: Orang yang percaya diri memiliki keyakinan dan penghargaan atas kemampuan dan kelebihannya, tetapi tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Sementara itu, orang yang sombong cenderung membanggakan diri sendiri dan merasa lebih tinggi atau superior daripada orang lain.

Ketiga. Sikap terhadap kritik: Orang yang percaya diri terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain dan melihatnya sebagai sarana untuk belajar dan berkembang. Sementara itu, orang yang sombong cenderung sulit menerima kritik dan merasa bahwa dirinya yang paling benar.

Keempat. Sikap terhadap kesalahan: Orang yang percaya diri mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Sementara itu, orang yang sombong cenderung menganggap dirinya tidak pernah salah dan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi.


Kelima. Sikap terhadap orang lain: Orang yang percaya diri memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk menjadi lebih baik. Sementara itu, orang yang sombong cenderung membuat orang lain merasa tidak nyaman dan meremehkan mereka.

*Contoh sombong*
Ya, terdapat beberapa contoh dalam Al-Quran tentang orang yang sombong. Salah satu contohnya adalah Fir'aun, seorang raja Mesir kuno yang sombong dan menganggap dirinya sebagai tuhan. Fir'aun menolak ajakan Nabi Musa untuk menyembah Allah dan membebaskan Bani Israel dari perbudakan . Selain itu, Al-Quran juga menyebutkan bahwa Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri .

Ya, terdapat beberapa ayat dalam Al-Quran yang menekankan pentingnya rendah hati. Salah satu ayat yang menjelaskan keutamaan rendah hati adalah QS. Al-Isra' ayat 37: "Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung." Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri .

Selain itu, rendah hati juga merupakan salah satu sifat terpuji dalam Islam. Orang yang memiliki sikap rendah hati akan mendapatkan beberapa keutamaan, seperti mendapatkan keridhaan Allah SWT, kasih sayang Allah dan malaikat-Nya, ampunan dan pembelaan Allah, serta terhindar dari sifat takabur dan riya' .

*Kesimpulan bahaya Ujub*
Sifat ujub merupakan sifat sombong yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Ujub mengandung arti "Perasaan takjub terhadap diri sendiri seolah-olah dirinyalah yang paling utama dari pada yang lain. Padahal boleh jadi ia tidak dapat beramal sebagus amal saudaranya itu." . Sifat ujub dapat menimbulkan penyakit hati lainnya seperti riya dan juga takabur atau sombong, sehingga akan menjadikan pelaku ujub akan terjerumus ke dalam api neraka .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun