Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Bahaya Ujub

24 Desember 2023   12:21 Diperbarui: 24 Desember 2023   12:30 92 0
*Bahaya Ujub*

Subhan Al Bisyri
Jkt.24.12.23

Mungkin tidak banyak yang tau Ujub itu menghancurkan diri dan orang lain. Apakah bener Ujub itu bahaya?, memengnya apa Ujub itu? Apa bedanya Ujub dengan sombong? Semua akan kita bahas bersama, baca sampai akhir tulisan ya, biar tidak gagal faham.

Ujub atau sombong itu perasaan bangga terhadap diri sendiri dan menjadi salah satu penyakit hati yang berbahaya . Menurut Ibnul Mubarok, ujub adalah perasaan ketika seseorang merasa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang orang lain tidak miliki .

Sementara itu, menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin, ujub adalah mengagungkan diri atau menganggap agung amal yang telah dilakukan . Ujub dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kesyirikan dan menjadi penghalang masuk surga . Berikut beberapa bahaya yang ditimbulkan dari sifat ujub:

Pertama. Sifat ujub akan membentuk kepribadian negatif dan mendekatkan pada perilaku tercela .
Kedua. Ujub dapat menghapus amal perbuatan saleh yang telah dilakukan .
Ketiga. Mendatangkan kebencian dan murka dari Allah SWT .
Kermpat. Orang yang berbuat ujub tidak akan dipercaya oleh manusia lainnya .

Dalam Islam, sifat ujub sangat dilarang dan dianggap sebagai salah satu hal yang membinasakan manusia . Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingat karunia Allah SWT dan tidak membanggakan diri sendiri .

*Beda Ujub dan sombong*
Ujub dan sombong merupakan  dua istilah yang sering diucapkan dalam konteks agama dan moralitas. Meskipun keduanya memiliki arti yang berbeda, keduanya sering disamakan dalam konteks sosial. Kedua perilaku yang muncul dari perasaan kebanggaan dan kepuasan diri.

Ujub adalah rasa bangga dan puas diri yang timbul dalam diri seseorang akibat kebaikan atau kelebihan yang dimilikinya. Sementara itu, sombong adalah perilaku yang muncul ketika seseorang merasa lebih tinggi atau superior daripada orang lain. Sikap sombong sering membuat seseorang meremehkan orang lain, bahkan pada tingkat yang ekstrim, seseorang yang sombong bisa merugikan orang lain.

*Indikator*
Tanda-tanda ujub dan sombong sangat dekat hubungannya dan mudah disalahartikan. Ujub merupakan rasa bangga yang berlebihan di dalam diri seseorang pada diri sendiri, sedangkan sombong adalah rasa meremehkan orang lain dan merasa paling benar di antara orang lain. Berikut adalah tanda-tanda ujub dan sombong:

Indikator Ujub, Suka membanggakan diri sendiri di depan orang lain. Salah satu prioritas hidup adalah memperlihatkan kesuksesannya di media sosial dan pamer fisik luar biasa. Lebih terobsesi dengan diri sendiri daripada memperhatikan orang lain. Suka mengkritik orang lain dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.

Indikator Sombong: Merendahkan atau meremehkan orang lain. Mencela dan memburuk-burukkan orang lain. Menganggap dirinya paling baik dan paling benar. Menganggap dirinya tidak pernah salah.

Untuk menghindari kedua jenis perilaku ini, kita harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dan tidak meremehkan orang lain. Kita juga harus selalu bersyukur atas apa yang kita miliki dan tidak terlalu terobsesi dengan diri sendiri.

*Menghilangkan Ujub*
Untuk menghindari perilaku sombong, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
Pertama. Pahami sifat sombong yang dimiliki: Sebelum mulai berusaha menghilangkan sifat sombong dari diri Anda, sebaiknya pahami dulu kesombongan yang sering Anda tunjukkan. Apakah karena kekayaan, status sosial, jabatan tinggi, atau kepintaran Anda? Karena hal-hal itulah yang kerap memunculkan sifat sombong dari seseorang.

Kedua. Kenali kekurangan diri: Sifat sombong biasanya dipicu oleh kelebihan atau keunggulan yang dimiliki dibanding orang lain. Karena itu, salah satu cara untuk mengurangi kadar kesombongan adalah mengetahui dan mengenali kekurangan-kekurangan yang ada pada diri. Tidak akan ada orang yang tidak punya kekurangan atau kelemahan.

Ketiga.Berhenti memikirkan kelebihan diri: Anda boleh bangga dengan kelebihan yang Tuhan anugerahkan kepada diri Anda. Tapi jangan terus-menerus memikirkan kelebihan tersebut. Kebiasaan inilah yang kemudian akan memicu munculnya sifat sombong. Karena itu, sehebat apa pun Anda dalam bidang tersebut biarlah orang lain yang menilai. Bukan diri Anda sendiri yang menilai.

Keempat. Terima kritik sebagai sarana belajar: Kritik memang tidak selalu menyenangkan, tapi kritik bisa menjadi sarana belajar yang sangat berharga. Jangan terlalu merasa tersinggung ketika mendapat kritik. Alih-alih merasa tersinggung, cobalah untuk memperbaiki diri dari kritik yang diberikan.

Kelima. Bersikap rendah hati: Bersikap rendah hati meripakan salah satu cara untuk menghindari sifat sombong. Dengan bersikap rendah hati, Anda akan lebih mudah menerima kritik dan saran dari orang lain. Selain itu, bersikap rendah hati juga akan membuat Anda lebih mudah bergaul dengan orang lain.

Ketujuh. Bersedekah: Bersedekah adalah salah satu cara untuk menghindari sifat sombong. Dengan bersedekah, Anda akan lebih mudah merasakan kebahagiaan dari memberi daripada menerima. Selain itu, bersedekah juga akan membuat Anda lebih peka terhadap kebutuhan orang lain.

*Menghilangkan Sombong*
Sombong adalah perilaku yang muncul ketika seseorang merasa lebih tinggi atau superior daripada orang lain. Sikap sombong sering membuat seseorang meremehkan orang lain, bahkan pada tingkat yang ekstrim, seseorang yang sombong bisa merugikan orang lain .

Namun , sifat sombong juga bisa membawa dampak positif, seperti meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi seseorang untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Namun, dampak positif ini hanya berlaku jika sifat sombong tersebut tidak berlebihan dan tidak merugikan orang lain.

Dalam Islam, sombong dianggap sebagai sifat buruk yang harus dihindari. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri" . Sombong juga dianggap sebagai dosa pertama Iblis . Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menghindari sifat sombong dan bersikap rendah hati.

*Sombong dan percaya diri*
Menurut , perbedaan antara rasa percaya diri dan sombong terletak pada cara seseorang memperlakukan orang lain dan bagaimana ia memandang dirinya sendiri. Berikut adalah beberapa perbedaan antara rasa percaya diri dan sombong:

Pertama. Cara memperlakukan orang lain: Orang yang percaya diri memahami bahwa setiap orang berharga dan memperlakukan semua orang dengan hormat, bahkan orang yang berada di bawahnya. Sementara itu, orang yang sombong cenderung merendahkan atau meremehkan orang lain dan menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain.

Kedua. Cara memandang diri sendiri: Orang yang percaya diri memiliki keyakinan dan penghargaan atas kemampuan dan kelebihannya, tetapi tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Sementara itu, orang yang sombong cenderung membanggakan diri sendiri dan merasa lebih tinggi atau superior daripada orang lain.

Ketiga. Sikap terhadap kritik: Orang yang percaya diri terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain dan melihatnya sebagai sarana untuk belajar dan berkembang. Sementara itu, orang yang sombong cenderung sulit menerima kritik dan merasa bahwa dirinya yang paling benar.

Keempat. Sikap terhadap kesalahan: Orang yang percaya diri mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Sementara itu, orang yang sombong cenderung menganggap dirinya tidak pernah salah dan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi.

Kelima. Sikap terhadap orang lain: Orang yang percaya diri memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk menjadi lebih baik. Sementara itu, orang yang sombong cenderung membuat orang lain merasa tidak nyaman dan meremehkan mereka.

*Contoh sombong*
Ya, terdapat beberapa contoh dalam Al-Quran tentang orang yang sombong. Salah satu contohnya adalah Fir'aun, seorang raja Mesir kuno yang sombong dan menganggap dirinya sebagai tuhan. Fir'aun menolak ajakan Nabi Musa untuk menyembah Allah dan membebaskan Bani Israel dari perbudakan . Selain itu, Al-Quran juga menyebutkan bahwa Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri .

Ya, terdapat beberapa ayat dalam Al-Quran yang menekankan pentingnya rendah hati. Salah satu ayat yang menjelaskan keutamaan rendah hati adalah QS. Al-Isra' ayat 37: "Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung." Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri .

Selain itu, rendah hati juga merupakan salah satu sifat terpuji dalam Islam. Orang yang memiliki sikap rendah hati akan mendapatkan beberapa keutamaan, seperti mendapatkan keridhaan Allah SWT, kasih sayang Allah dan malaikat-Nya, ampunan dan pembelaan Allah, serta terhindar dari sifat takabur dan riya' .

*Kesimpulan bahaya Ujub*
Sifat ujub merupakan sifat sombong yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Ujub mengandung arti "Perasaan takjub terhadap diri sendiri seolah-olah dirinyalah yang paling utama dari pada yang lain. Padahal boleh jadi ia tidak dapat beramal sebagus amal saudaranya itu." . Sifat ujub dapat menimbulkan penyakit hati lainnya seperti riya dan juga takabur atau sombong, sehingga akan menjadikan pelaku ujub akan terjerumus ke dalam api neraka .

Berikut beberapa cara untuk menghindari prilaku ujub, diantaranya: Banyak mengingat Allah SWT di setiap waktu. Berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar diri kita dijauhkan dari sifat atau prilaku tercela seperti ujub. Menyadari bahwasanya Allah SWT senantiasa mengetahui gerak-gerik kita (muraqabatullah) yakni merasa diawasi oleh Allah SWT *

Bahaya sifat ujub itu dapat menimbulkan penyakit hati lainnya seperti riya dan takabur atau sombong, sehingga akan menjadikan pelaku ujub akan terjerumus ke dalam api neraka .

Sifat ujub juga bisa mendatangkan banyak bahaya dan mudharat bagi manusia sehingga Allah dan Rasul melarang adanya sifat ini dalam hati seorang muslim. Diantara dampak dari sifat 'ujub tersebut adalah: Membatalkan pahala, Menyebabkan Murka Allah. Terjerumus ke dalam sikap ghurur (terperdaya) dan takabur. Menyebabkan mengumbar nafsu dan melupakan dosa-dosa. Menyebabkan orang lain membenci pelakunya .

Jadi ,Ujub atau sombong itu sangat berbahaya, bahaya bagi diri dan bahaya juga bagi orang lain. Menjadi penyebab dibenci orang lain, juga dibenci Alloh, karena hakikatnya , dibenci banyak manusia artinya dibenci Alloh juga, untuk itu hindari dan jangan sekali-kali melakukannya, apalagi membiasakannya. Awas dan waspadai bahaya Ujub dan Sombong.
***
Subhan Alba Bisyri.
Jkt.24.12.23
Alumni Pesantren Lirboyo Kediri
Pengurus MUI Pusat.

************


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun