Mohon tunggu...
AL AZHAR ASY SYARIF SUMUT
AL AZHAR ASY SYARIF SUMUT Mohon Tunggu... Official Pemberitaan Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Boarding School Sumatera Utara (AAIBS)

Official Pemberitaan Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Boarding School Sumatera Utara (AAIBS)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ustadz Chairul Azmi Lubis: Wali Kelas Inspiratif yang Membentuk Karakter dengan Hati di SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara

15 September 2025   12:08 Diperbarui: 15 September 2025   12:08 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk pikuknya dunia pendidikan modern, sosok seorang wali kelas kerap kali menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Di SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara (AAIBS), Ustadz Chairul Azmi Lubis, M.Pd. membuktikan bahwa peran ini bukan sekadar administratif, melainkan panggilan jiwa untuk membentuk generasi muslim unggul. Selama 10 jam setiap hari, dari pukul 07.00 hingga 17.00, ia mendampingi 28 siswa Kelas 9 Thalhah Bin Ubaidillah dengan kombinasi disiplin baja, kelembutan hati, dan keteladanan islami. Baginya, menjadi wali kelas adalah amal jariyah yang membentuk peradaban.

1. Makna Mendalam Peran Wali Kelas: Lebih dari Sekadar Mengajar

"Seharusnya seorang wali kelas mendampingi siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas," ujar Ustadz Chairul saat ditanya makna perannya. Baginya, pendampingan holistik adalah kunci: memantau kondisi kesehatan, keseragaman, hingga cara belajar siswa. "Kita harus tahu apa yang dibutuhkan siswa, bukan hanya apa yang diajarkan di buku."

Filosofinya sederhana namun mendalam: pendidikan adalah ibadah. Setiap interaksi dengan siswa, dari teguran lembut hingga motivasi penuh semangat, merupakan bentuk ibadah yang menyertai niat ikhlas. Di AAIBS, peran ini diperluas menjadi misi membentuk muslim intelektual yang seimbang antara kecerdasan akademik dan spiritualitas.

SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara), Ustadz Chairul Azmi Lubis, M.Pd. membuktikan bahwa peran ini bukan sekadar administratif (Foto AAIBS)
SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara), Ustadz Chairul Azmi Lubis, M.Pd. membuktikan bahwa peran ini bukan sekadar administratif (Foto AAIBS)

2. Membangun Ikatan Emosional: Disiplin Tanpa Kekerasan

Memimpin 28 remaja dengan karakter beragam bukanlah tugas mudah. Ustadz Chairul memiliki rumus khusus: disiplin diimbangi kehangatan. "Saya selalu mengingatkan siswa tentang pentingnya disiplin di sekolah dan di kelas: kebersihan, tidak melawan guru, dan menjaga adab."

Yang menarik, ia tidak mengandalkan hukuman fisik. Sebaliknya, ia membangun ikatan melalui:

  • Komunikasi mata empat: Tatapan penuh perhatian saat menasihati.
  • Motivasi personal: Mengingatkan potensi unik setiap siswa.
  • Konsistensi aturan: Tidak ada kompromi untuk pelanggaran berat.

Pendekatan ini terbukti efektif. Siswa merasa dihargai namun tetap tahu batasan. "Mereka tahu saya tegas, tapi juga tahu saya menyayangi mereka seperti anak sendiri," tambahnya.

SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara), Ustadz Chairul Azmi Lubis, M.Pd. membuktikan bahwa peran ini bukan sekadar administratif (Foto AAIBS)
SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara), Ustadz Chairul Azmi Lubis, M.Pd. membuktikan bahwa peran ini bukan sekadar administratif (Foto AAIBS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun