Terpaksa, sekali lagi aku meminta bantuan tetangga untuk melakukan proses pemakaman, pemakaman kakek yang harus dilakukan pada sebuah lubang besar di dapur, sumur tua yang menyimpan cerita kelam di dalamnya.
Permintaanku ini tentu aneh bagi tetangga dan menimbulkan banyak Tanya. Tapi tak bisa aku jelaskan pada mereka dengan rinci mengapa aku harus menguburnya disana. Aku hanya mengatakan bahwa permintaanku itu sesuai dengan wasiat kakek.Â
Suka atau tidak, setuju atau tidak, wasiat harus dijalankan, warga pun tak bisa menolak, kakek pun dikubur dalam satu liang lahat yang sama dengan ayah yang mungkin sedang menunggu meminta maaf di dalamnya.
Entah aku tak tau, alasan sebenarnya dibalik wasiat kakek. Aku hanya bisa berspekulasi sekali lagi, bahwa kakek masih memiliki dendam pada ayah karena telah membunuh satu-satunya anak kandung hasil dari buah cintanya bertahun tahun. Atau mungkin kakek ingin bertemu ayah dan memaafkannya disana. Entahlah! Hanya Tuhan, malaikat dan mungkin setan yang tahu jawabannya.