Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Memulai Penelitian?

2 Juni 2019   03:42 Diperbarui: 2 Juni 2019   19:25 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana cara merumuskan tujuan dan masalah penelitian? 

Cara paling mudah adalah dengan banyak membaca. Pada bagian kesimpulan dan rekomendasi yang ditulis pada jurnal-jurnal ilmiah, skripsi, tesis, maupun disertasi, tidak jarang peneliti menyebutkan penelitian lanjutan yang bisa dikembangkan dengan merujuk pada hasil penelitiannya. Rekomendasi tersebut tentu saja bisa dikembangkan menjadi tujuan dan rumusan penelitian baru. 

Kedua, peneliti dapat menelusuri tema-tema pada berbagai konferensi ilmiah sesuai dengan minat. Meskipun tema-tema tersebut tidak langsung berbentuk rumusan tujuan dan masalah, namun tema tersebut tersebut dapat dijadikan bahan dasar untuk melanjutkan penelusuran kepustakaan. Setelah cukup membaca dan menemukan informasi yang memadai,  tema yang dipilih dan hasil kajian literatur dapat disintesis menjadi tujuan dan rumusan penelitian.

Source: Pixabays.com
Source: Pixabays.com

Apa saja isu yang cocok untuk diteliti?

Setidaknya ada empat prinsip utama dalam menentukan suatu tema atau isu untuk dikembangkan sebagai tujuan dan rumusan masalah penelitian.

Pertama, isu tersebut belum banyak diteliti. Penelitian serupa atau berhubungan bisa ditemukan, namun belum ada yang sama dengan tujuan dan masalah yang diidentifikasi oleh peneliti. Kembali pada contoh 1, penelitian mengenai pemelajar BIPA sudah ada. Walaupun demikian masih sedikit yang meneliti pemelajar BIPA Tiongkok. Selain itu, kegiatan instruksional yang akan diteliti menyangkut penggunaan cerita rakyat yang pilihan judul serta penyajiannya sangat berbeda dengan penelitian menggunakan cerita rakyat yang sudah dilakukan sebelumnya.

Kedua, ada perubahan di dalam masyarakat atau situasi di lokasi penelitian. Jika merujuk pada contoh 2. penggunaan Excel untuk komputasi telah dilakukan secara luas pada bidang keuangan, namun pada pembelajaran di kelas Manajemen Keuangan, sebagian besar instruktur di Tiongkok masih mengajarkan mahasiswa untuk menggunakan kalkulator keuangan. Integrasi keterampilan menggunakan Excel tentu saja sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Ketiga, penggunaan sampel atau partisipan penelitian yang berbeda. Sampel atau partisipan yang berbeda akan memiliki karakteristik demografis, ekonomis, sosial budaya dsbya yang berbeda.  Perbedaan tersebut akan mempengaruhi temuan penelitian. Jika contoh 1 populasinya diubah dari pemelajar BIPA yang ada di Tiongkok menjadi pemelajar BIPA Tiongkok yang sedang belajar di pusat latihan BIPA di Indonesia, saya yakin temuan penelitian akan berbeda.

Keempat, replikasi rancangan penelitian untuk mempelajari lebih mendalam permasalahan yang sama. Replikasi juga bisa dilakukan dengan tujuan yang sama dan proses yang sama namun pada populasi dan sampel yang berbeda. Pada kedua contoh, replikasi bisa saja dilakukan dengan melakukan mengikuti perkembangan pemelajar yang sama pada mata kuliah yang berbeda. Bisa juga peneliti menelusuri masalah pada mata kuliah yang sama tetapi mahasiswanya berbeda angkatan.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun