Sebuah kebanggan tersendiri bagi saya bisa berbalas puisi dengan Mas Abdul Aziz_Le Putra Marsyah . Saya ucapkan terimakasih pada Mas Aziz .Semoga pesan dalam sajak ini sampai , khususnya para pembaca dan juga teruntuk pasangan yang sedang dilanda rindu . Dan semoga setelah pandemi berlalu ,rindu itu segera berujung temu
____________________________
____________________________
Kudapati  Mendung Di wajahmu Sore Itu
Karya: Ainul Hidayah
Ini sajak teruntukmu Tuan penambat rinduku pada suatu waktu.
Aku bercerita pada suatu aksara.
Lalu.
Kudapati sendu pada wajah mu sore itu.
Kulihat pula gerimis menggenang di pelupuk matamu.
Ingin rasanya aku menenggelamkan pelukan pada tangisan dalam rengkuhmu.
Lalu kutanya pada mata hazelmu , rindu katanya.
Ketahuilah Tuan.
Aku tak sedang menanggalkan rindu pada bulan merah jambu.
Aku pula tak sedang membenamkan kamu pada tanaman perdu.
Aku jua rindu , teramat merindu.
Disini aku sedang berusaha merayu jarak.
Untuk mengizinkan kita saling bertemu.
Dan rindu kiranya membiarkan bola mata kita saling beradu.
Meski saat ini jarak kita jauh.
Dan masih beberapa purnama aku berlabuh.
Tolong jaga hatimu agar utuh tak tersentuh.
Ketahuilah , kiranya hanya pada dirimulah akhir pelabuhan
Â
Trenggalek ,27 Oktober 2020
Menanti Hati
Buah karya: _Abdul Azis Le Putra Marsyah_
Gendang kemerdekaan
Sedang terpasang
Ingin jadi sepasang
Yang tetap menggaung
Mari sini, Manisku
Dekatlah di sisiku
Biar kita meramu
Perbedaan di dua kota
Aku setia
Menanti hati
Setiap hari tanpa lari
Ke lain hati
________________
Deru angin riuh membuat teduh. Laut biru menari dengan hati, di sebuah waktu yang terlalu lama. Dan, tiang penantian berharap