Mohon tunggu...
Musonif Afandi
Musonif Afandi Mohon Tunggu... peneliti

Saya memiliki minat besar pada dunia penelitian dan akademis. Penelitian bagi saya adalah proses kritis untuk memahami fenomena dan mencari solusi nyata. Saya juga menyukai diskusi ilmiah, penulisan karya, dan kolaborasi lintas bidang sebagai bagian dari komitmen untuk berkontribusi pada ilmu pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pegadaian mengEMASkan Indonesia: Menggerakkan Ekonomi Sirkular dari Desa

10 Oktober 2025   18:20 Diperbarui: 10 Oktober 2025   18:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tabungan Emas: Dorongan Hijau Ekonomi Desa

 

Selain faktor sosial, keberhasilan Pegadaian Hijau juga dapat dipahami melalui perspektif Behavioral Economics, khususnya konsep “Nudge” yang diperkenalkan oleh Richard Thaler dan Cass Sunstein (2008). Konsep ini menjelaskan bagaimana dorongan halus, tanpa paksaan, dapat memengaruhi perilaku seseorang agar mengambil keputusan yang lebih baik bagi dirinya dan lingkungannya. Dalam konteks Pegadaian, program seperti Tabungan Emas menjadi instrumen nudging yang efektif untuk mengubah perilaku finansial masyarakat desa. Dengan menukar sampah atau hasil usaha ramah lingkungan menjadi saldo emas, masyarakat terdorong menabung dan berpartisipasi dalam ekonomi hijau tanpa merasa dipaksa. Dorongan kecil ini menumbuhkan kebiasaan positif, menabung sambil menjaga lingkungan, membangun budaya ekonomi yang produktif, berkelanjutan, dan berbasis kesadaran ekologis.

Melalui program Tabungan Emas, masyarakat desa terdorong menabung secara bertahap, bahkan dari nilai kecil hasil penjualan sampah atau limbah produktif. Mereka tidak merasa dipaksa menabung, tetapi termotivasi karena melihat manfaat langsung, yakni sampah yang dulunya tidak bernilai kini menjadi investasi masa depan. Dorongan sederhana ini perlahan mengubah kebiasaan, membangun disiplin finansial, dan menanamkan kesadaran ekologis.

Data internal Pegadaian 2024 mencatat lebih dari 6,3 juta nasabah aktif Tabungan Emas, dan 45 persen di antaranya berasal dari wilayah pedesaan dan semi perkotaan. Ini membuktikan bahwa kepercayaan terhadap emas sebagai instrumen finansial aman dan sederhana sangat tinggi di tingkat akar rumput. Dengan mengaitkan kegiatan ramah lingkungan, seperti memilah sampah, menanam pohon, atau mengelola limbah pertanian, dengan insentif emas, Pegadaian secara cerdas memanfaatkan prinsip nudging for sustainability.

Alih-alih memberi ceramah tentang lingkungan, masyarakat digerakkan oleh penghargaan nyata. Saat warga menukar sampah menjadi saldo emas, mereka bukan sekadar menabung, melainkan ikut menggerakkan ekonomi hijau. Inilah cara halus Pegadaian mengEMASkan Indonesia, melalui kebiasaan positif yang sederhana namun berdampak besar bagi lingkungan dan kesejahteraan desa.

Lebih jauh, efek berganda muncul. Tabungan emas yang terkumpul dapat dijadikan agunan untuk modal usaha berikutnya, sehingga uang dan nilai berputar di dalam desa. Siklus ini membentuk ekonomi sirkular sejati, nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan terus bergerak saling menguatkan.


Dari Pembiayaan ke Gerakan Sosial

 

Pegadaian mengEMASkan Indonesia bukan sekadar slogan finansial, tetapi semangat transformasi sosial. Hal ini akan mengajarkan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya diukur dari pertumbuhan angka, tetapi dari tumbuhnya kesadaran dan solidaritas. Ketika masyarakat desa menabung emas dari hasil daur ulang, mereka sebenarnya sedang menabung masa depan, untuk diri sendiri, komunitas, dan alam sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun