Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Antara Sahabat, Aku, dan Bakul Pempek

19 November 2022   02:03 Diperbarui: 23 November 2022   16:24 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Tokopedia

Lalu, bertanya lagi kepadaku, "Mau dibungkus atau mau dimakan di sini, Neng."

"Em, terserah," jawabku singkat.

Bakul pempek tertawa mendengar jawabanku. Aku tak merisaukannya, lebih fokus membalas pesan Niken. "Aku sudah ke toko buku. Sekarang, aku lagi pesan pempek. Kamu mau, Ken?"

Aku menawari Niken empek-empek, namun tak ada balasan. Seseorang membuatku terperanjat, "Neng ini, mau makan sambil berdiri? Mendingan duduk sini."

Si bakul pempek menyodorkan piring, memberikan bangku plastik untuk kududuki. Ternyata aku belum sempat bilang mau makan di rumah, minta dibungkus. Terlambat. Akhirnya, kunikmati saja.

Pada suapan pertama, rasanya betul-betul menggoda lidah. Padahal pempek isi telor, kulit tepung empek-empek seperti ada daging ikannya. 

Kenyal sekali. Kuahnya lumayan pedas, ada sedikit rasa manis, asam cuka. Rasanya nikmat sekali. Ah, aku ingin segera melahap semuanya. Sayang, harus menjaga image. Ini bukan sedang di rumah. Banyak pejalan kaki yang lewat.

Aku bertanya, "Bang, orang mana sih?"

"Palembang."

"Jauh ya, Bang. Sejak kapan jualan di sini?"

"Gimana rasanya, Neng?" Abang ini bukannya menjawab pertanyaanku, ia balik bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun