Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Antara Sahabat, Aku, dan Bakul Pempek

19 November 2022   02:03 Diperbarui: 23 November 2022   16:24 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Tokopedia

...

Setibanya di depan gerbang rumah Niken, aku turun dari jok motor. Niken keluar menyambut kedatanganku.

"Maaf, Rin. Aku nggak bisa nganterin kamu karena ada urusan mendadak."

"Kamu memang selalu menomorduakan aku, Ken. Urusan lain memang lebih penting ketimbang pergi bersamaku, begitu 'kan!"

Niken mengacak rambutku. "Ih, bukan begitu sih, Rin. Udah ah, marahnya."

Aku menjelajahi rumah Niken, mencari kakaknya. Niken menarikku untuk duduk di sofa. Aku memberikan bungkusan plastik berisi empek-empek.

"Duh, sahabatku. Makasih yah," Niken membukanya, lalu, "Rin, ini nomor ponsel siapa?"

Aku terperangah melihat kertas coretan nomor ponsel itu. "Buang saja, itu nomor si Abang pempek."

"Cie-cie, Rin. Jangan-jangan Abangnya naksir lagi sama kamu. Apa ini cuma dikasih doang?"

Aku mengangguk. Niken semakin menggodaku.

"Kalau gitu biar aku yang simpan nomor abangnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun