Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Tersambar Petir, Pemalang Tengah Berduka

8 Juli 2022   04:56 Diperbarui: 8 Juli 2022   05:06 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Info Grup Pemalang di Facebook

Suara petir yang memecahkan telinga membuat saya terperanjat dari tidur siang. Beruntung ketika hujan turun Suami tak ke mana-mana, ia pulang kerja larut malam. Jadi, esoknya dapat berkumpul bersama keluarga.

Tepat di hari Rabu pada tanggal 6 Juli, Saya tidak berpikir akan tersiar kabar duka. Bahwa suara petir tadi akan memakan lima orang korban, tiga orang meninggal,  satu orang dalam keadaan kritis dan satu orang lagi kabur dari tempat kejadian.

Kejadiannya di Desa Cibelok tidak jauh dari rumah mertua. Jalan yang sering Saya lewati setiap kali menikmati senja sore hari ke arah Desa Penggarit.

Menurut kesaksian mereka tengah membajak sawah dan ketika hujan berteduh di dalam gubuk. Bahkan Saya melihat sendiri gubuk yang mereka tempati sekarang ini atapnya menjadi berlubang bekas tersambar petir. Saya melewati tempat tersebut hari Kamis kemarin, sore harinya. 

Suasana langit terang disertai angin kencang. Tidak seperti biasanya, saya melihat tidak ada orang yang membajak sawah. Yang biasanya jam 4 sore masih ada para petani, kini sebelum jam 4 mereka sudah beranjak ke rumah masing-masing.

Menurut asumsi Saya, pada saat kejadian salah satu dari mereka pasti ada yang menyalakan ponsel. Sinyal dari ponsel itulah yang mengakibatkan petir menyambar menuju gubuk itu. 

Seharusnya Para Petani tak perlu kuatir membajak sawah seperti biasa. Jika langit memang teduh lebih baik lekaslah pulang sebelum hujan. Peristiwa tersebut merupakan kehendak Tuhan. Untuk lebih berhati-hati menjalankan pekerjaan sebagai Petani.

Semoga Keluarga Korban diberikan ketabahan, kesabaran dan keikhlasan dalam menerima cobaan.

***

Pemalang, 8 Juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun