Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Keluar dari Korban Bullying

9 Juni 2022   10:04 Diperbarui: 9 Juni 2022   10:14 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari bimakini.com

Pernahkah menjadi korban bullying? Apa yang akan anda lakukan saat dibully? Memilih diam atau bertindak. Atau barangkali anda adalah Pelaku Bullying.

Bullying merupakan tindakan yang dilakukan oleh orang lain kepada korbannya dengan cara mengejek, memaki, menghina atau menyakiti secara fisik. Yang berakibat fatal pada dampak perubahan si korban bullying dan butuh waktu lama untuk keluar dalam fase keterpurukan.

Biasanya kasus bullying terjadi dalam lingkungan sekolah, lingkungan rumah maupun di tempat pekerjaan. 

Saya akan menceritakan pengalaman pada saat saya dibully dan bagaimana cara menghadapinya? dahulu ketika sekolah saya termasuk siswi yang paling diam culun dan mungkin sering jadi bahan tertawaan. Selain itu wajah saya banyak sekali jerawatnya. 

Mulai dari sekolah menengah pertama (SMP). Ejekan yang sering saya dapatkan adalah panggilan nama orang tua. Kadang karena faktor sekelas dengan tetangga dia tahu pekerjaan orang tua sebagai pemulung dan saya sekolah karena bantuan dari Pihak Yayasan Sekolah. Setiap kali saya lewat teman lelaki dalam satu kelas akan menutup hidung. Saya dahulu hanya bisa menangis dan perlakuan mereka, membully setiap hari.

Ada tekad kuat untuk keluar dari korban bullying. Dengan cara berdoa kepada Allah, suatu saat mereka bisa menerima saya dan membutuhkan saya.

Dengan cara membuktikan kepada mereka saya bisa meraih prestasi di Sekolah. Tak pernah remidi dalam ujian pelajaran. Saya bisa melakukannya. Kejadian tak terduga ketika duduk di bangku kelas dua, saya menjadi anggota OSIS, meskipun belum juara kelas namun nama saya terkenal dalam Sekolah. Saya berhasil memenangkan lomba Puisi. Saya berhasil tampil percaya diri di depan panggung. Semua itu saya lakukan untuk keluar dari bullying. Ini contoh dalam lingkungan Sekolah.

Kedua, pengalaman dibully di lingkungan tetangga. dahulu wajah saya banyak sekali jerawatnya saya sering diejek dan ditertawakan. seperti ini misalnya, "coba itu jerawatnya dihilangkan pakai detergen." Sakit hati tentu saja. 

Lagi-lagi tindakan saya dalam menyikapinya adalah dengan berdoa kepada Allah Subhanawataala, semoga wajah saya bisa berubah lebih mulus dan mereka yang menertawakan saya tidak pernah mengalami hal yang sama seperti saya. 

doa saya selalu dijabah oleh Allah meskipun dalam waktu yang lama dikabulkannya. Saya berusaha sabar keluar dari korban bullying. Apa yang terjadi selanjutnya? Tetangga saya yang mengatai, mengejek saya seperti itu akhirnya terkena karma. Wajahnya banyak sekali jerawatnya dan sampai sekarang tak pernah hilang. Padahal saya sendiri sudah memaafkan kesalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun