Dari kejujuran itu untuk mengakui bahwa, "aku sedang tidak baik-baik saja."
Ingat! Kita manusia, bukan mesin yang bisa melakukan segala cara tanpa melibatkan hati atau perasaan didalamnya.
Ada kalanya, berhenti untuk meluapkan rasa lelah bukan berarti kamu kalah. Menangis bukan berarti menyerah. Minta tolong bukan berarti gak mampu. Kesembuhan datang Ketika kita berhenti sejenak memaksakan diri untuk terlihat kuat, dan memberi ruang untuk air mata, rasa, serta jeda yang tak perlu buru-buru untuk diakhiri.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an yang berbunyi:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Menurut Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah, banyak ulama tafsir memahami arti ma'a dalam ayat di atas yang arti harfiahnya adalah bersama dipahami oleh sementara ulama dalam arti sesudah. Pakar tafsir az-Zamakhsyari menjelaskan bahwa penggunaan kata bersama walaupun maksudnya sesudah adalah untuk menggambarkan betapa dekat dan singkatnya waktu antara kehadiran kemudahan dengan kesulitan yang sedang dialami.
Selanjutnya, Quraish Shihab menjelaskan bahwa ada juga ulama yang menyatakan: "Apabila terulang satu kata dalam bentuk definit maka kata pertama dan kedua mempunyai makna atau kandungan yang sama, berbeda halnya jika kata tersebut berbentuk indefinit." Pada ayat 5 kata al-'usr berbentuk definit (memakai alif dan lam) demikian pula kata tersebut pada ayat 6. Ini berarti bahwa kesulitan yang dimaksud pada ayat 5 sama halnya dengan kesulitan yang disebutkan pada ayat 6, berbeda dengan kata yusran (kemudahan).
Kata tersebut tidak dalam bentuk definit, sehingga kemudahan yang disebut pada ayat 5 berbeda dengan kemudahan yang disebut pada ayat 6, hal ini menjadikan kedua ayat tersebut mengandung makna "setiap kesulitan akan disusul/dibarengi dengan dua kemudahan."
Selanjutnya, Quraish Shihab menjelaskan bahwa ada juga ulama yang menyatakan: "Apabila terulang satu kata dalam bentuk definit maka kata pertama dan kedua mempunyai makna atau kandungan yang sama, berbeda halnya jika kata tersebut berbentuk indefinit." Pada ayat 5 kata al-'usr berbentuk definit (memakai alif dan lam) demikian pula kata tersebut pada ayat 6. Ini berarti bahwa kesulitan yang dimaksud pada ayat 5 sama halnya dengan kesulitan yang disebutkan pada ayat 6, berbeda dengan kata yusran (kemudahan).
Kata tersebut tidak dalam bentuk definit, sehingga kemudahan yang disebut pada ayat 5 berbeda dengan kemudahan yang disebut pada ayat 6, hal ini menjadikan kedua ayat tersebut mengandung makna "setiap kesulitan akan disusul/dibarengi dengan dua kemudahan."