Mohon tunggu...
Akmal Aqil Wahyu
Akmal Aqil Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

Merayakan bertambahnya usia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sisi Lain dari Memberi

9 Juli 2023   23:15 Diperbarui: 9 Juli 2023   23:56 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jreng jreng jreeeeng jreeeeeng", Tiba-tiba ia tersentak bangun karena bunyi knalpot tua milik tetangganya yang bising.

"Bangsat, punya knalpot kenapa harus yang begini sih!" Jajang sangat kesal karena tidurnya yang terganggu oleh bunyi bising itu. Tapi sesaat kemudian ia seakan mengingat sesuatu.

"Whaa! Ini sudah jam sembilan!" ia teringat bahwa sapi-sapi di kandangnya belum diberi makan. Spontan ia langsung mengganti pakaiannya dan pergi menuju kandang.

Sesampainya di kandang, ia lebih dipusingkan lagi karena ternyata ia tidak memiliki stok rumput untuk diberikan kepada sapi-sapinya. 

Setelah mengambil arit dan karung ia langsung menuju ke pekarangan untuk mencari rumput. Beberapa jam kemudian, ia kembali dengan karung yang penuh rumput lalu langsung membagikan rumput-rumput itu kepada sapi-sapinya. Ia tertegun melihat sapi-sapinya yang kelaparan memakan rumput dengan sangat tamak.

Hari-hari berikutnya Jajang terlihat lebih disiplin lagi mengatur aktivitasnya. Ia tidak ingin kejadian kemarin kembali terulang. 


Sebulan berikutnya, Jajang sedang melepas penat karena selesai melakukan pekerjaanya.

"Tok, tok,tok, Permisi, halo!" ada orang yang ingin bertemu dengan Jajang. Jajang langsung keluar menemui orang itu.

"I-Iya pak ada apa?" Jajang memandang orang tersebut terkejut karena orang tersebut berpenampilan ala bos muda dari kota.

"Pak Jajang ya.. saya sedang mencari sapi untuk tasyakuran pak, apakah bapak memiliki sapi yang siap untuk disembelih?" Terlihat wajah Jajang langsung sumringah karena perkataan dari tamu tersebut.

"Oh ada pak, silahkan kalau bapak ingin melihatnya di kendang langsung." Jajang menawari tamu tersebut untuk melihat sapinya, supaya tamu tersebut bisa yakin dengan sapi yang Jajang miliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun