Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bersedekah, Memperkuat Tali Persaudaraan Antar Sesama

30 April 2022   02:59 Diperbarui: 30 April 2022   03:14 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedekah - detik.com

Banyak faktor yang melatarbelakangi untuk melakukan aktfitas bersedekah. Yang jelas bersedekah tidak hanya sebatas untuk mencari ridha Allah SWT, tapi juga merupakan bagian dari bentuk berbagi antar sesama. Bersedakah merupakan bentuk saling membantu satu dengan lainnya. Untuk bisa melakukan sedekah, tidak perlu membutuhkan banyak cara. Yang dibutuhkan hanyalah keikhlasan. Dengan penuh keikhlasan, saya yakin semua orang akan bisa melakukan sedekah dengan mudah.

Di bulan Ramadan ini, aktifitas saling membantu antar sesama, termasuk sedekah, banyak sekali dilakukan. Semuanya didasarkan untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Namun yang esensi dari itu semua adalah, sedekah merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat tali persaudaraan antar sesasama. Bukahkah dalam kenyataannya, kita hidup saling berdampingan? Bukankah kita saling membutuhkan pertolongan antar sesama? Ya, semua itu terjadi karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.

Dalam ketidakmampuannya untuk hidup sendiri itulah, perlu adanya upaya untuk saling memahami, saling mengerti dan saling tolong menolong. Dan semuanya itu bisa djembatani melalui aktifitas sedekah. Dengan menyisihkan uang, tenaga, pemikiran dan waktu kita untuk orang lain, tentu hidup kita akan lebih bermanfaat dan berwarna. Dengan peduli dan empati antar sesama, akan membuat toleransi antar umat beragama semakin terasa.

Di penghujung Ramadan ini, mari kita terus tingkatkan aktifitas sedekah. Dan semoga setelah Ramadan selesai, aktifitas sedekah ini tetap terjaga. Kenapa? Karena sedekah merupakan jembatan manusia untuk saling memahami, peduli dan tolong menolong. Ingat, bersedekah tidak akan mengurangi apa yang kita punya. Sedekah justru akan membuat rezeki kita semakin lancar, karena jalannya terus dibukakan oleh Allah SWT.

Praktek sedekah ini pada dasarnya juga sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kedemawanan dan kemurahan hati Rasulullah, sudah tidak perlu diragukan lagi. Jika yang menjadi panutan seluruh manusia dimuka bumi melakukan sedekah, kenapa kita tidak melakukannya? Memang dalam prakteknya banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia, untuk mendepatkan sedekah. Mereka lebih senang jika menerima. Agak sulit mengasih atau memberi. Ya, aktifita terima dan kasih, pada dasarnya juga merupakan bagian dari upaya membiasakan diri untuk bersedekah.

Terkadang banyak orang memilih-memilih untuk melakukan sedekah, atau membantu orang lain. Praktek semacam ini lebih baik dihilangkan. Jika memang berniat ingin membantu, tak usah dipikirkan pertanyaan-pertanyaan yang justru akan mengurangi niat dari sedekah itu sendiri. Misalnya ketika kita ingin berdekah, lalu bertanya, apakah nanti uangnya akan digunakan dengan baik? Apakah nanti tidak khawatir disalahgunakan? Hilangkan pertanyaan semacam ini. Biarkan untuk menjadi urusan Allah SWT yang mencatat. Tugas kita adalah saling berbagi, untuk meringankan beban dan menguatkan antar sesama.

Sekali lagi, bersedekah untuk melapangkan hati, bukan untuk mencari sensasi atau kepentingan lain. Sedekah untuk mencari keberkahan dari Allah SWT, bukan karena ingin dianggap mampu. Banyak pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari bersedekah. Ingat, segala apa yang kita punya di dunia ini, pada dasarnya merupakan titipan dari Allah SWT. Kita tidak berhak mengklaim atau menguasai apapun itu. Karena ketika kita meninggal pun, apa yang kita punya di dunia tidak akan bisa kita bawa. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun