Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Kau Senggol Istriku, Kepalamu Iso Pecah!

4 Agustus 2022   22:23 Diperbarui: 4 Agustus 2022   22:28 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : mbsnews.id

Permaisuri raja itu namanya adalah Zulaikho, seorang permaisuri yang jatuh hati pada nabi Yusuf, bahkan tergila-gila, sampai pada suatu hari,si Yusuf ini dirayu oleh Zulaikho sedemikian rupa untuk melakukan hubungan badan.

Tetapi dalam kisah tersebut Yusuf tidak sampai melakukan yang namanya perzinahan karena yusuf ingat mati dan juga ingat Tuhannya, sehingga hal di larang dan tidak senonoh itu tidak sampai terjadi, dan Tuhan pun menyelamatkan keduanya dari angkara murka hawa nafsu didada.

"Jangan keluar dari garis merah yang sudah di tetapkan"

Seorang perempuan ketika sudah dipilih oleh seorang lelaki untuk dipinang dan dijadikan Istri, maka sepenuhnya seorang lelaki bertanggung jawab atas istrinya mulai dari aspek fisiknya sampai dan jiwanya.

Menafkahi batin dan menafkahi secara lahir yang harus berimbang satu sama lain, sehingga tidak memunculkan problem dan kepincangan satu sama lain.

Menjaga harmonisasi, komitmen, kejujuran, dan rasa saling percaya menjadi hal yang utama bagi pasangan suami istri, sehingga tidak ada dusta diantara kita.

Sedangkal itukah engkau berpikir, hendak menyenggol istri orang tanpa perhitungan

Jangan macem-macem, sebab resiko cukup tinggi, nyawa pun bisa jadi taruhan, cukup satu macem saja supaya aman dan nyaman, kira-kira seperti itu peribahasa untuk bisa hidup tentram nan bahagia.

Jangan banyak bertingkah dijalan yang salah, sebab jalan yang benar itu lebih mudah, maka cobalah dijalan yang benar, supaya tidak terperangkap pada jalan yang salah, sebab jalan yang salah hanya akan membunuh kita meski terkadang jalannya pelan dan perjalan, namun mematikan.

Sedangkal itukah engkau berpikir, hingga bahaya mengancam dan nyawa dipertaruhkan, tidakkah ada banyak cara elekan yang bisa dimainkan tanpa harus merusak pagar ayu orang.

Ingat kepala kita tidaklah sekeras peluru atom yang bikin orang tersungkur dan mati, maka ingatlah kematian semasih umur di kandung badan..

Cerita diatas hanyalah fiktif belaka, jika ada nama, tempat, tokoh, dan skenario yang sama , kami mohon maaf yang sebesarnya-besarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun