Harga makanan yang melonjak hampir 13 persen di bulan Maret 2022 juga mencapai level tertinggi baru. Kemungkinan akan meningkat lebih jauh, berpotensi hingga 20 persen pada akhir tahun 2022," ujarnya saat "G20 High Level Seminar: Promoting Global Collaboration for Tackling Food Insecurity" di Bali, Jumat (15/7/2022).
"Ramalan" Menkeu tersebut bukan tanpa alasan yang kuat, setidaknya ada dua alasan terkait krisis pangan dunia kian buruk.
Pertama soal Pandemi Covid 19 yang melanda hampir seluruh dunia
Tersebarnya pandemi covid 19 diseluruh belahan dunia ini, tentu menjadi pukulan yang menyakitkan, terutama bagi Negara-negara yang sedang berkembang, bahkan menyebabkan suatu negara berkembang menjadi bangkrut dan terjadi krisis ekonomi.
Seperti yang terjadi pada Negara Sri Langka, hingga sang Presiden Gotabaya Rajapaksa harus mengundurkan diri dari Jabatannya, akibat krisis yang terjadi pada negara tersebut.
Terlepas dari imbas Pandemi Covid 19, namun fakta yang terjadi pada negara tersebut menjadi suatu pelajaran yang berharg bagi kita semua, sehingga pentingnya negara, terutam Negara Indonesia untuk mennggalakkan sistem pertanian kita untuk terus melakukan investasi hijau dalam rangka mencegah atau mengantisipasi Krisis global yang pastinya sangat berpengaruh terhadap stabilitas negara kita.
Indonesia sebagai tuan Rumah Presidensi G20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahun 2022 ini merupakan pembahasan yang cukup komplek antar kepala negara yang hendak di hadiri oleh 20 negara termasuk Indonesia sebagai tuan rumah.
Presiden G20 (Konferensi Tingkat Tinggi) KTT tahun 2022 ini Indonesia secara resmi menerima mandat untuk menjadi tuan rumah dan sudah melakukan setijab dari perdana menteri Italia.
Momentum KTT Presidensi G 20 ini tentu dalam kerangka akan melakukan kerjasama multilateral berkaitan dengan kondisi ekonomi global.
KTT Presidensi G20 yang mengusung Tema "Recover Together, Recover Stronger"Â pulih bersama dan pulih lebih kuat, diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan krisis ekonomi secara global, karena faktor pandemi yang menjadi pukulan telak atas beberapa negara yang berkembang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!