Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Mengembangkan Potensi Anak Sejak Usia Dini?

15 November 2021   11:40 Diperbarui: 16 November 2021   07:46 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak dapat meraih kesuksesan jika dapat memaksimalkan potensi yang ada di dalam dirinya (Dok: Shuttrestock via biz.kompas.com)

Para bumil pastinya memiliki banyak rintangan dan pantangan sejak hamil, hal itu merupakan salah satu hal umum.

Guna merawat dan menjaga anak, ibu hamil bahkan tetap beraktivitas, dan ada pula yang sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa.

Sejak dalam kandungan, bayi pada umur 4 bulan sudah sangat jelas tubuhnya sempurna dan rohnya pun sudah ditiupkan ke dalam tubuhnya, sehingga anak itu bisa mendengar dan merasakan segala sesuatu yang ada di luar.

Anak usia dini bisa dihitung sejak dalam kandungan sampai lahir, hingga berumur 6 tahun | ilustrasi : Kalteng.go.id
Anak usia dini bisa dihitung sejak dalam kandungan sampai lahir, hingga berumur 6 tahun | ilustrasi : Kalteng.go.id

Maka sang bunda harus tetap menjaga kesehatan, asupan gizi yang penuh, serta pentingnya menjaga keseimbangan supaya anak yang masih di dalam rahim agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Anak usia 0 Sampai dengan 1 tahun orang tua harus ekstra menjaga dan merawatnya 

Merawat dan menjaga anak tidak lantas dipasrahkan secata keseluruhan pada sang bunda yang telah melahirkannya.

Tanpa sang bapak, anak pun tak akan pernah menjadi anak, karena itu adalah sunnatullah yang terjadi dalam rotasi kehidupan umat manusia.

Pada usia balita itu anak sudah mulai mengembangkan motoriknya, dengan melihat dan merasakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya anak pun sudah mulai belajar.

Pada usia tersebut anak sudah bisa merasa, mendengar, melihat, mencium dan mengecap, menangis, serta komunikasi yang sebatas non verbal.

Tentu saja sebagai orang tua yang baik dan penuh perhatian, orang tua akan berusaha keras memahami anak yang masih komunikasi sebatas non verbal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun