Anak pada usia 2 sampai dengan 3 tahun sudah mulai Aktif dalam mengembangkan potensi dirinyaÂ
Anak usia dini juga disebut masa keemasan bagi anak untuk mengembangkan potensinya dengan berbagai karakter yang berbeda antara anak yang satu dengan anak lainnya.
Lantas mengembangkan potensi yang seperti apa? Pastinya pendidik maupun orang tua harus mengembangkan potensi anak sesuai dengan kapasitas dan potensinya. Meski tidak bisa semua anak bisa kita generalisir baik karakter maupun kemampuannya, karena masing-masing anak memiliki kemampuan sendiri yang sangat berbeda satu sama lain.
Pada usia 2 sampai dengan 3 tahun tersebut anak sudah mulai aktif bergerak dan berusaha mengeksplorasi apapun yang ada di hadapannya.
Rasa keingintahuan anak sudah mulai terbaca baik dari gerakannya yang sudah mulai sangat aktif, dan mulai mengungkapkan keinginannya dengan mengeluarkan kata-kata yang belum lengkap.
Di usia inilah orang tua ataupun para pendidik harus memahami bahasa anak baik verbal maupun non verbal, karena anak pada usia tersebut sudah mulai belajar akan kemampuan bahasanya dalam bentuk kata-kata yang kerapkali bahasa yang dikeluarkan tidaklah sempurna.
Anak memasuki usia 4 sampai dengan 6 tahun potensi sudah semakin jelasÂ
Karakteristik anak memanglah tidak bisa kita generalisir, tentu Kita sepakat akan hal tersebut.
Akan tetapi orang tua atau pendidik harus memahami anak dimasa pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada usia 4 sampai 6 tahun, mungkin saja anak sudah dimasukkan ke lembaga PAUD ataupun Taman Kanak-kanak (TK) supaya anak mampu bersosialisasi dengan teman-temannnya yang seumuran.
Di usia 4 sampai 6 tahun itu, secara umum anak sudah mulai super aktif, bahkan atas perilaku sang anak, kerap kali orang tua akan selalu dibuat darah tinggi.