Sebagai anak muda yang aktif, produktif, kreatif, secara prinadi saya acungi 5 jempol, eh salah, 4 jempol ya..
Kembali pada SC yang sepertinya harus di kompres biar tidak selalu tegang dan terngiang-ngiang dengan Celotehan Kner R, hal yang perlu di pahami, bahwa Kompasiana sebagai media menuangkan gagasan, dan ketika gagasan sudah tertuang, dan dinyatakan tayang, baik di beri label pilihan, higlight ataupun headline, maka itu sudah menjadi hak milik para pembaca, terlepas disukai ataupun tidak.
Tayangnya sebuah artikel apapun bentuknya, menjadi thesa atau pendapat bagi penulisnya, meski kemudian tulisan itu memunculkan sintesa dan antithesa.
Tetapi yang perlu digaris bawahi thesa, antithesa ataupun sinthesa mestinya di ungkap secara rasional dengan argumen yang tegas dan lugas, bukan lantas mengeluarkan caci maki dan pendapat yang bisa menimbulkan orang lain sakit hati, apalagi mengatakan sebuah karya dengan ungkapan "tulisan sampah", sungguh tidak etis dan tidaklah elok untuk dibaca.
Meski penulis tidaklah tahu siapa Kner R yang di Maksud oleh SC, namun pernyataan yang telah merugikan SC dan membuatnya geram, memang satu sisi sebagai sebuah dinamika, namun disisi yang lain, pastinya ada hikmah besar yang bisa dipelajari oleh semua penulis, baik oleh SC sendiri maupun Kner R.
Kondisi tersebut, sepertinya telah membuat SC, seperti sedang melihat perawan cantik yang molek dan aduhai, sehingga SC seperti ingin segera mendekapnya.
Terlepas apakah mendekap karena ingin menggebuknya, atau justru ingin memeluk dan mengajarinya bermain-main dengan tulisan.
SC beranggapan bahwa Kner R, sebagai seorang Senior, apakah senior yang di maksud karena saking lamanya sudah bergabung dengan Kompasina atau karena faktor usianya yang sudah tua, penulis pun tidak memahami hal itu.
Tapi yang jelas, senior ataupun junior sepertinya tidak ada bedanya disini, justru yang membedakakan adalah kualitas tulisan dan kebermanfaatannya bagi orang banyak.
SC memang masih muda, jika dilihat dari faktor usia, namun hobi dan kualitas tulisannya cukuplah fantastis dengan ribuan bahkan puluhan ribu view yang menunjukkan tulisan beliau memang banyak peminatnya.
Oleh karena itu tidak perlu lah SC terus bersiteru dengan Kner R dengan reaksi yang berlebihan, anggap saja hal-hal provokatif dan argumen yang menyakitkan itu sebagai sebuah dinamika sosial yang bisa dipelajari dan diambil hikmahnya.
