"Ibuu.... Teriak gadis kecil berambut pirang bernama Dina. Dina terbangun dari tidurnya. Saat tidur Dina bermimpi buruk.
"Ada apa Dina ? "Ucap Ibu terkejut mendengar teriakan
Dina
"Dina mimpi buruk bu. "Ucap Dina Yang shock dengan mimpi buruknya.
Tentang apa mimpi mu itu ?" Tanya Ibu..
"Tentang rumah Pohon angker ditengah hutan bu." Ucap Dina. Sepertinya Kamu tidak membaca doa sebelum tidur, sekarang kamu pergi mandi. Ucap Ibu.
" Baik bu." Jawab Dina.
Sore harinya Dina bermain ke hutan bersama temannya. Temannya bernama Gita. Gita melihat Sebuah rumah Pohon di tengah hutan tersebut. Dina berkata, "Rumah pohon Ini mirip dengan mimpiku malam tadi?." Gita bertanya kepala Dina "Bagaimana mimpimu dengan rumah Pohon ini? "Dina Menjawab Pertanyaan Gita "Rumah Pohonnya angker dan ada Penghuni di dalamnya. Tidak mungkin ada hal-hal begituan di sini."ucap Gita, Gita Penasaran dengan Rumah Pohon tersebut. Gita memaksa Dina untuk menemaninya untuk menaiki rumah Pohon Itu. Dina pun mengikuti kemauan Gita dengan Terpaksa.
Gita dan Dina menaiki dan memasuki rumah Pohon itu. Rumah Pohon Itu telah terbengkalai dan kelihatan Seperti tidak terurus. Saat melihat-lihat isi rumah Pohon Perhatian Gita dialihkan oleh buku yang bersinar di atas meja di sebelah gelas Kosong. Gita dengan rasa Penasarannya Gita membuka buku tersebut tanpa memberi tahu Dina. Saat buku terbuka tiba-tiba Keluarlah makhluk yang sangat menyeramkan dari buku tersebut yang membuat Gita terkejut dan melemparkan buku itu. Gelas Kosong yang terletak di atas meja terjatuh Karena lemparan buku tersebut. Dan gelas itu Pecah. Dina terkejut Karena mendengar Suara gelas yang Pecah. Dan buru-buru menemui ke tempat Gita berada. Dina terkejut saat melihat Gita Yang Sedang Menangis ketakutan di Pojok ruangan dengan makhluk yang menyeramkan di hadapan Gita. Makhluk itu bermata merah, bertaring, dan berambut Panjang kusut dengan melayang tampa kaki. Dengan Suara Yang Sangat berat makhluk itu berkata "kenapa Kalian Mengganggu rumahku......". Dengan cepat Dina membaca ayat Kursi. Setelah dibacakan ayat Kursi Makhluk itu tiba-tiba menghilang. Dina Cepat-cepat mengajak Gita untuk Pulang.
Saat di Perjalanan Pulang Dina berkata. "Kan lihatlah ini semua terjadi karena kau takabur Gita. Ya aku menyadari kesalahanku. "Ucap Gita sedih. Jadi besok untuk selanjutnya engkau harus mengaga ucapanmu dan juga tidak boleh takabur." Ucap Dina menasehati Gita.
Amanat yang dapat kita ambil yaitu kita harus menjaga ucapan dan tidak boleh takabur Karena kita hidup di dunia ini hidup berdampingan dengan makhluk dimensi lain.
