Mohon tunggu...
Akh_ Khisabil
Akh_ Khisabil Mohon Tunggu... Security - Kisah sukses orang lain belum tentu jadi kisah sukses kita
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

reputation of the tongue

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Domain-domain Perkembangan Moral

19 Oktober 2021   18:48 Diperbarui: 19 Oktober 2021   18:54 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahap pertama (Tahap Ekspektasi) Interpersonal anak menghargai kepercayaan, perhatian, dan kesetiaan terhadap orang lain sebaga dasar penilaian moral. 

Seseorang menyesuaikan dengan peraturan untuk mendapatkan persetujuan orang lain dan untuk mempertahankan hubungan baik dengan mereka. Contoh: mengembalikan krayon ke tempat semula sesudah digunakan (nilai moral tanggungjawab).

Pada tahap kedua (Tahap Moralitas Sitem Sosial), penilaian moral didasari oleh pemahaman tentang keteraturan di masyarakat, hukum, keadilan, dan kewajiban. 

Seseorang yakin bahwa bila kelompok sosial menerima peraturan yang sesuai bagi seluruh anggota kelompok, maka mereka harus berbuat sesuai dengan peraturan itu agar terhindar dari kamanan dan ketidaksetujuan sosial. Contoh; bersama-sama membersihkan kelas, semua anggota kelompok wajib membawa alat kebersihan (nilai moral=gotong royong).

Moralitas Pascakonvensional

Pada tingkatan ini seseorang menyadari adanya jalur moral alternatif, dapat memberikan pilihan, dan memutuskan bersama tentang peraturan, dan moralitas didasari pada prinsip-prinsip yang diterima sendiri. Ini mengarah pada moralitas sesungguhnya, tidak perlu disuruh karena merupakan kesadaran dari diri orang tersebut. 

Tingkatan ini memiliki dua tahap, pertama hak individu, dan tahap kedua prinsip widespread. Pada tahap pertama (Hak Individu), individu menalar bahwa nilai, hak, dan prinsip lebih utama. Seseorang menyadari perlunya keluwesan dan adanya modifikasi dan perubahan standar moral apabila itu dapat menguntungkan kelpmpok secara keseluruhan.

Contoh: pada awal tahun ajaran, orang tua diperkenankan menunggu anaknya selama kurang lebih satu minggu, setelah itu anak harus berani ditinggal.

Pada tahap kedua (Prinsip Universal), seseorang menyesuaikan dengan standar sosial dan cita-cita inside terutama untuk menghindari rasa tidak puas dengan diri sendiri dan bukan menghindari kecaman sosial. Contoh; anak secara sadar merapikan kamar sendiri segera setelah ia bangun tidur dengan harapan agar kamarnya terlihat selalu dalam keadaan rapi.

Untuk itu orangtua mempunyai kewajiban terhadap anak untuk menumbuhkan atau mengembangkan moral anak. Nilai-nilai yang dapat dikembangkan anak usia dini yaitu, Kerjasama, Disiplin Diri, Gotong Royong, Tanggung Jawab, Kujujuran, dan bersikap sopan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun